Bersiap Untuk Serangan Darat, Menteri Pertahanan Israel: Pertempuran Akan Sangat Keras

by -42 Views

Menteri Pertahanan Israel (Menhan) Yoav Gallant bertemu langsung dengan tentara Israel yang ditempatkan di kota Mavklim, dekat perbatasan Jalur Gaza. Kunjungan ini dilakukan ketika tentara Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya News, Jumat (20/10/2023), Gallant, berbicara kepada tentara Israel di dekat perbatasan Jalur Gaza pada Kamis (19/10) waktu setempat, memperingatkan bahwa pertempuran akan terus berlangsung sengit dan mematikan. .

“Pertempuran akan sangat luas, sulit, dan kami akan bertindak tepat, tajam, dan mematikan,” katanya.

“Tetapi akan ada harga untuk itu, dan kami memiliki harga yang harus dibayar, tapi kami akan melanjutkannya sampai kami menyelesaikan operasi ini sepenuhnya,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan.

Dia juga mengatakan kepada tentara Israel yang ditemuinya di dekat Gaza bahwa mereka akan segera melihat wilayah Palestina dari dalam. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa serangan darat di Jalur Gaza yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas mungkin akan segera terjadi.

“Sekarang Anda dapat melihat Gaza dari jauh, Anda akan melihatnya dari dalam. Pasukan komando sedang datang,” Gallant memberi tahu tentara Israel yang ditemuinya.

Israel terus melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza selama lebih dari seminggu, sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.400 orang. Sementara itu, serangan Israel dilaporkan telah menewaskan lebih dari 3.500 orang di Jalur Gaza, dan seperempat di antaranya adalah anak-anak.

Baca cerita lengkapnya di halaman berikutnya.

Tonton Video: 3.859 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

[Gambar: video berdurasi 20 detik]

Serangan udara yang terus berlanjut dan perkiraan invasi darat oleh Israel telah menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya konflik.

Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menyatakan mereka menembakkan roket ke posisi Israel di desa Manara pada Kamis (19/10) waktu setempat. Israel membalasnya dengan melancarkan serangan artileri ke wilayah Lebanon.

Serangan lintas batas ini tercatat sebagai peningkatan kekerasan terburuk di perbatasan Israel-Lebanon dalam 17 tahun terakhir.