Berjuang Sama Saya Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin

by -67 Views
Berjuang Sama Saya Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]
Saya pertama kali mengenal Pak Sjafrie Sjamsoeddin sebagai komandan divisi taruna pada Angkatan ’74. Kami menjadi teman sejak kami berada di Pavilion 5, Lembah Tidar, AKMIL, dan terus bersama-sama saat menjadi siswa kursus kecabangan Infanteri. Kami berlatih bersama-sama, baik saat latihan para maupun latihan komando, dan seterusnya.
Ketika kami masih Letnan Dua, kita bertugas di kompi yang sama di bawah Letnan Satu Mujain, seorang lulusan Secapa yang turun bersama Pak Beni di Merauke dan mendapat Bintang Sakti.
Setelah itu, kami berpisah. Meskipun kami berada dalam Grup 1 Parako, beliau menjadi Komandan Kompi di Kompi 111, sementara saya menjadi Komandan Kompi di Kompi 112. Kemudian, kami berkarier masing-masing. Beliau menjadi pengawal presiden, menjadi komandan grup di Paspampres, akhirnya juga menjadi komandan Batalyon di Grup 1, menjadi Wakil Asisten Operasi Kopassus, dan Komandan Korem.
Sebagai seseorang yang dianggap dekat dengan Presiden Soeharto, seharusnya setelah tahun 1998, Pak Sjafrie dapat mengalami kariernya yang lebih tinggi. Namun, ada risiko di dalamnya. Sejak awal, kami sudah diingatkan oleh senior-senior, “semua jabatan di tentara Kolonel ke atas adalah jabatan politis. Setelah Kolonel, semuanya tergantung pada politik. Nasib kalian belum tentu sesuai dengan profesionalisme.”
Yang ingin saya sampaikan di sini adalah apa yang saya lihat dari dekat. Pak Sjafrie menjadi bintang 3, dan sempat menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Sebelumnya, beliau menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, dan sampai sekarang pun masih membantu saya di Kementerian Pertahanan.
Beliau memiliki disiplin pribadi yang sangat tinggi. Beliau tidak pernah menjelek-jelekkan orang lain dan tidak pernah menghambat karya orang lain. Beliau juga selalu memimpin dengan tenang dan sangat santai.
Beliau adalah penembak yang bagus, memelihara fisik yang baik, pelajar yang tekun, taat pada agamanya, dan sangat teliti. Selama beberapa tahun berada satu kamar dengan beliau, saya melihat sendiri bahwa beliau tidak pernah melewatkan shalat lima waktu dan puasa Senin Kamis.
Dalam operasi di Timor Timur, di Aceh, dan di Papua, beliau sangat sukses. Dia sangat dicintai oleh anak buahnya. Sikapnya sangat tenang dan pendiam. Menurut saya, dia adalah salah satu Jenderal terbaik dari generasinya.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-letnan-jenderal-tni-purn-sjafrie-sjamsoeddin/

Source link