Terdapat tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan melewati tahap tes kesehatan. Pengamat politik, Yusak Farchan, menganggap kehadiran tiga pasangan ini akan menyehatkan iklim demokrasi.
Menurut Yusak, dari perspektif kinerja demokrasi, kehadiran tiga pasangan calon ini sangat baik. Ia mengapresiasi kehadiran tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden karena tidak menciptakan atmosfer politik yang ekstrem.
Yusak juga menyebut bahwa masyarakat telah belajar dari pemilihan sebelumnya. Pada Pemilu 2004, terdapat lima pasangan capres-cawapres yang pada akhirnya pemilu dilakukan dalam dua putaran. Pada Pemilu 2009, terdapat tiga pasangan capres-cawapres. Namun, pada Pemilu 2014 dan 2019, hanya ada dua pasangan calon yang memunculkan potensi polarisasi yang tinggi hingga saat ini.
“Dengan hadirnya lebih dari dua pasangan capres-cawapres, saya rasa ini baik, karena pada akhirnya masyarakat dihadapkan pada banyak alternatif, banyak pilihan,” ujar Yusak yang juga merupakan Dekan Fisip Universitas Pamulang.
Yusak mengingatkan bahwa tahapan kampanye capres-cawapres akan dimulai pada 28 November 2023 dan berlangsung selama 75 hari. Ia berharap masyarakat dapat menyaksikan pertarungan gagasan dari masing-masing kandidat.
Saat ini, masyarakat sudah dapat mempelajari dan mengkritisi visi-misi dari tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut. Menurut Yusak, masyarakat sedang menunggu penjelasan operasional dari gagasan-gagasan inovatif yang akan disampaikan oleh pasangan calon tersebut.
“Tantangan bangsa kita cukup kompleks, dan kita membayangkan akan ada banyak pembicaraan tentang gagasan-gagasan inovatif ke depan,” kata Yusak.
Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sudah mendaftar ke KPU. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendaftar pada hari pertama, sedangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendaftar pada hari terakhir.
