REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah mengatakan bahwa tingginya elektabilitas Ganjar-Mahfud MD di kalangan pemilih Nahdliyin disebabkan oleh hubungan sejarah yang erat antara PDIP dan warga Nahdliyin. Dalam survei terbaru dari Alvara Research Center, suara pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) menunjukkan angka yang tinggi untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh dukungan sebesar 36,7 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebesar 33,2 persen, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 16,3 persen. Sementara itu, pemilih NU yang belum memutuskan pilihan mencapai 13,8 persen.
Gus Falah menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Ganjar-Mahfud “kokoh” di kalangan kiai dan santri NU. Hal ini disebabkan oleh faktor sejarah dan alasan sosiologis. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa Ganjar-Mahfud merupakan pilihan yang tepat bagi kiai dan santri NU.
“Saat itu, Partai Nasional Indonesia (PNI) tidak kaget akan adanya NU, begitu pula NU tidak kaget akan adanya PNI. Sekarang, PDIP senang dan mengapresiasi keberadaan NU, begitu juga sebaliknya,” ujar Gus Falah di Jakarta pada Rabu (25/10/2023).
Gus Falah menyebutkan bahwa hubungan sejarah antara kalangan nasionalis-religius sudah terjalin sejak lama, sebelum Indonesia merdeka. Selain itu, dalam tingkat masyarakat, hubungan baik antara PDIP dan NU terlihat dalam berbagai kesempatan, di mana PDIP selalu hadir saat ada acara NU dan Nahdliyin.
“Kondisi ini sama dengan adanya kesenian tradisional jaranan, di mana ada warga NU yang menontonnya,” ujarnya.
Sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Falah menilai bahwa hasil survei yang menyebutkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud unggul di kalangan warga NU tidaklah salah. Selain itu, faktor kedua adalah silaturahmi hangat antara PDIP dan NU. Gus Falah menegaskan bahwa faktor utama dari tingginya elektabilitas Ganjar-Mahfud di kalangan warga NU adalah dukungan yang kuat dari akar rumput. Ia menilai bahwa basis utama PDIP dan NU bertemu hingga di tingkat desa, dusun, dan perkampungan, sehingga hubungan di antara keduanya semakin kuat.
Sumber: Antara
