Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau para wisatawan untuk memeriksa informasi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan wisata untuk menghindari risiko bencana. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan bahwa setiap orang harus biasakan diri untuk melihat prakiraan cuaca dan memperkirakan estimasi waktu kedatangan di lokasi sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan.
BNPB juga mengimbau wisatawan untuk berhati-hati dan bijaksana saat berlibur, terutama di tempat-tempat wisata alam. Para wisatawan diimbau untuk memperhatikan jalur evakuasi ketika berwisata di daerah tepi sungai atau air terjun, serta segera melakukan evakuasi diri jika terjadi perubahan warna atau debit air yang tidak biasa selama minimal dua jam.
Selain itu, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan saat berwisata di pantai dengan menjauhi markah, seperti pelampung atau bendera merah. Begitu juga saat berlibur di pegunungan, wisatawan perlu memperhatikan markah dan imbauan yang diberikan, serta bijaksana terhadap keselamatan pribadi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat bahwa lebih dari 107 juta orang diprediksi akan melakukan aktivitas wisata, dua hingga dua setengah kali lipat dari prakiraan sebelumnya. Oleh sebab itu, perhatian terhadap cuaca dan keamanan sangatlah penting bagi para wisatawan untuk menghindari risiko bencana alam selama liburan.
