Penguasa Melakukan Boikot terhadap Nabi dan Umat Muslim

by -100 Views
Penguasa Melakukan Boikot terhadap Nabi dan Umat Muslim

Fase dakwah Islam di Makkah al-Mukarramah sangat penuh ujian. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin tidak memiliki kekuasaan dalam struktur masyarakat setempat. Kaum musyrik Quraisy-lah yang memegang kendali. Salah satu bentuk kezaliman yang dilakukan kaum musyrik Quraisy adalah pemboikotan. Tindakan ini ditujukan kepada Rasulullah SAW dan kaum Muslimin di kota tersebut. Pengepungan ini berlangsung selama sekitar tiga tahun.

Selama pemboikotan berlangsung, Nabi SAW dan umat Islam terpaksa meninggalkan rumah mereka. Mereka harus tinggal di area yang sempit di sekitar lembah perbukitan Makkah. Persediaan makanan untuk Nabi SAW dan para pendukungnya hanya dikirim oleh beberapa non-Muslim di Makkah yang merasa iba pada mereka. Beberapa di antaranya adalah Hakeem ibn Khuzam, keponakan Khadijah, dan Al-Mot’am ibnu ‘Adi. Mereka secara diam-diam mengirimkan bahan makanan kepada Rasulullah SAW dan kaum Muslimin dengan menggunakan unta. Sayangnya, bantuan tersebut tidak cukup memadai karena jumlah orang yang perlu dibantu sangat banyak. Akibatnya, umat Islam sering kali terpaksa makan dedaunan liar karena kelaparan.

Pemboikotan tersebut berlangsung mulai dari bulan Muharram tahun ke-7 kenabian hingga Muharram tahun ke-10 kenabian, seperti yang diungkapkan dalam buku “Fiqh as-Sirah” karya al-Buthi. Selama masa ini, kehidupan suku Bani Hasyim dan Bani Muthallib sangat menderita. Para pemimpin Quraisy yang musyrik menyalahkan kedua suku ini sebagai penyebab masalah. Namun, sebenarnya apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW hanyalah menyebarkan risalah kebenaran. Orang-orang yang mengikutinya adalah mereka yang tergerak oleh iman. Tujuannya bukanlah kekuasaan, melainkan menjadi umatnya utusan Allah SWT.

Selama pemboikotan berlangsung, umat Islam sangat menderita. Terutama