Gen Z, Prioritize Mental Health in the Workplace There’s a Limit You Know

by -55 Views
Gen Z, Prioritize Mental Health in the Workplace There’s a Limit You Know

Tingginya tekanan kerja yang tidak diimbangi dengan gaji yang memadai telah menimbulkan reaksi dari para pekerja. Salah satu tren yang sedang naik belakangan ini adalah ‘lazy girl job’.

‘Lazy girl job’ merupakan kampanye pekerjaan dengan tingkat stres yang rendah namun dengan gaji yang layak. Pekerjaan ini dianggap sebagai pilihan ideal dan menjadi isu hangat di media sosial. Gabrielle Judge, seorang kreator konten, pertama kali memperkenalkan istilah ini dalam TikTok-nya.

Menurut survei Gallup, 44% pekerja mengalami stres pada tahun 2022. Tingkat stres yang tinggi dalam pekerjaan, ditambah dengan biaya hidup yang semakin meningkat, membuat generasi Z mulai mempertimbangkan ulang pilihan karir mereka.

Generasi Z sering dijuluki sebagai generasi yang sering pindah-pindah tempat kerja atau yang dikenal sebagai kutu loncat, dalam upaya mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Namun, pekerjaan dengan tingkat stres tinggi membuat generasi ini cenderung untuk segera mengundurkan diri dari perusahaan.

Namun, bagaimana kadar stres dalam pekerjaan yang masih dianggap aman? Menurut Iestri Kusumah, seorang mentor karier dan kreator konten, kadar stres yang masih normal adalah ketika seorang pekerja masih dapat produktif dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, jika seseorang tidak lagi produktif selama dua hingga tiga bulan dan tidak dapat berpikir, maka saat itulah dia perlu mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaannya.

Iestri juga menekankan bahwa ada kesalahpahaman dalam memahami stres. Generasi Z, yang masih baru dalam dunia kerja, perlu memprioritaskan kebutuhan fisik terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan kesehatan mental. Setelah itu, mereka dapat mempertimbangkan kesehatan mental mereka.

Menurut Iestri, masyarakat cenderung enggan merasakan stres dan kelelahan, sehingga ketika dihadapkan pada pekerjaan yang menimbulkan stres, pekerja cenderung untuk segera pergi dari perusahaan. Ia juga menjelaskan bahwa orang yang sehat secara mental adalah orang yang dapat menghadapi stres, bukan menghindarinya.

Dalam podcast Tolak Miskin, Iestri mengatakan bahwa generasi Z tidak boleh menghindari stres dan kelelahan, namun harus belajar untuk menghadapinya.