Visi Indonesia Maju dan Makmur Tahun 2045

by -70 Views
Visi Indonesia Maju dan Makmur Tahun 2045

Pada 2045, Indonesia akan mencapai usia 100 tahun proklamasi kemerdekaan. Presiden Joko Widodo telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) untuk mewujudkan “Indonesia Emas” di atau sebelum tahun 2045.

Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa masalah kepemimpinan, kearifan, dan kehendak untuk mengambil keputusan politik yang tepat merupakan paradox yang dihadapi Indonesia saat ini. Dia menyatakan optimisme bahwa dengan jiwa kepemimpinan, kearifan, dan kehendak yang dimiliki oleh elit Indonesia yang dipercayai untuk memimpin melalui proses demokrasi, Indonesia tidak akan memerlukan waktu lama untuk mengatasi paradox tersebut.

Subianto juga mengingatkan pentingnya perjuangan untuk memperkuat ekonomi negara dan rakyat Indonesia dengan hati-hati, kehati-hatian, dan kearifan. Dia menekankan bahwa setiap masalah harus dianalisis secara menyeluruh dan dinilai dari perspektif kepentingan nasional.

Tentang masa depan Indonesia, Subianto menegaskan bahwa fokus harus pada masa depan, bukan masa lalu. Dia menekankan pentingnya belajar dari kesalahan dan melihat bagaimana negara-negara maju telah mengakui kesalahan mereka dan belajar darinya.

Dia juga mengutip indikator kemajuan dan kemakmuran yang dijabarkan dalam Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045, yang mencakup pendapatan per kapita setara negara maju, pengurangan kemiskinan, peningkatan kepemimpinan dan pengaruh internasional, peningkatan daya saing sumber daya manusia, serta penurunan emisi gas rumah kaca.

Subianto menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang agresif, dengan angka pertumbuhan di atas 6-7% bahkan mencapai 10% secara berkelanjutan, sangat penting untuk menghindari middle income trap. Dia menjelaskan bahwa hanya dengan pertumbuhan ekonomi dua digit selama 10 tahun berturut-turut, Indonesia dapat keluar dari kondisi middle income trap.

Subianto juga menegaskan bahwa Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada 5%, dan tidak boleh puas dengan pertumbuhan yang rendah. Dia menggunakan data tentang PDB per kapita dari Malaysia dan Singapura untuk memberi ilustrasi tentang pentingnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi bagi Indonesia.

Berkunjung tautan sumber untuk informasi lebih lanjut.