JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah memutuskan bahwa debat capres dan debat cawapres dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan tetap dihadiri secara bersamaan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Calon presiden atau wakil presiden yang bertindak sebagai pendamping tidak diizinkan untuk berbicara, namun diperbolehkan memberikan masukan kepada pasangannya.
Format debat ini diputuskan oleh KPU dalam rapat bersama perwakilan tim sukses dari tiga pasang calon capres-cawapres di kantor KPU RI, Jakarta, pada Rabu (6/12/2023). Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari menjelaskan bahwa ada lima kali debat yang akan digelar, yaitu debat pertama antara capres, debat kedua antara cawapres, debat ketiga antara capres, debat keempat antara cawapres, dan debat kelima antara capres lagi.
Hasyim menjelaskan bahwa dalam kelima debat tersebut, pasangan capres-cawapres akan naik ke atas panggung secara bersama-sama. Meskipun begitu, hanya capres yang diizinkan untuk berbicara dalam debat antara capres, sedangkan dalam debat antara cawapres hanya cawapres yang boleh berbicara.
Ketika ditanya apakah calon presiden atau wakil presiden yang bertindak sebagai pendamping boleh memberikan masukan kepada pasangannya untuk menjawab pertanyaan moderator atau kompetitor, Hasyim menyatakan bahwa hal itu tidak masalah.
Format debat ini juga berbeda dengan format debat pilpres sebelumnya, di mana pada Pilpres 2019, terdapat satu kali debat antara cawapres.
Debat perdana Pilpres 2024 akan mengusung tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga. Debat pertama ini akan menjadi ajang adu gagasan bagi Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Namun, KPU belum memutuskan siapa panelis dan moderator debat tersebut. Pelaksanaan debat pertama hingga kelima akan disiarkan melalui sejumlah stasiun televisi nasional.
