KLHK membahas standarisasi penerapan ekonomi sirkular untuk mengurangi emisi karbon

by -109 Views
KLHK membahas standarisasi penerapan ekonomi sirkular untuk mengurangi emisi karbon

Jakarta

Saat ini, dunia sedang menghadapi banyak tantangan lingkungan yang semakin mengancam kesehatan. Perubahan iklim, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, merupakan penyebab utama kenaikan suhu global, kejadian cuaca yang lebih ekstrem, dan hilangnya ekosistem dan spesies.

Pencemaran yang terjadi baik berupa pencemaran udara, air, dan tanah juga telah menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasinya yaitu mengembangkan ekonomi sirkular yang saat ini telah digenjot oleh pemerintah.

Dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK), ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep ekonomi sirkular memungkinkan limbah hasil produksi diolah kembali hingga menjadi energi baru untuk proses produksi selanjutnya. Penerapan standar lingkungan dan pengelolaan sampah akan menjadi materi yang akan disajikan oleh KLHK dalam Festival Lingkungan Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang kedua untuk membahas berbagai isu lingkungan, termasuk konsep ekonomi sirkular.

Festival LIKE merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan). Sejak awal diselenggarakan, Festival LIKE bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada publik tentang hasil kerja bersama dengan masyarakat yang cukup mendasar dari Presiden sejak tahun 2015 hingga sekarang dan secara bertahap sudah ada hasilnya.

Gelaran Festival LIKE-2 mengusung tema besar ’10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas’ dan akan terbagi menjadi 3 sub tematik, yakni teknologi ramah iklim yang mengekspos inovasi lingkungan dari masyarakat, kementerian/lembaga dan dunia usaha.

Ada juga partisipasi publik yang akan mengupas peran masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan, kemitraan konservasi, pemulihan lingkungan, inovasi sosial, serta peran generasi muda serta akses dana lingkungan bagi masyarakat dan generasi muda untuk mendorong keterlibatan aktif dalam pelestarian lingkungan dan kehutanan.

Penasaran seperti apa perbincangan mengenai pengelolaan limbah untuk ekonomi sirkular?

Saksikan episode detik Pagi pada Selasa 25 Juni 2024 pukul 08.00 WIB yang mengangkat topik ‘Penerapan Standar Lingkungan, Pengelolaan Sampah, dan Ekonomi Sirkular ‘ untuk menemui jawabannya.

Sejumlah narasumber meliputi Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun KLHK Rosa Vivien Ratnawati dan Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Ary Sudijanto

Tak hanya membahas ekonomi sirkular, mereka juga menyoroti tentang isu lainnya, yakni keterlibatan masyarakat, pengelolaan sampah dan limbah, serta standardisasi instrumen lingkungan hidup untuk mencapai visi Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Sebagai informasi, Festival Like-2 disponsori oleh Asia Pulp and Paper, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Merdeka Copper Gold, Adaro Energy dan Pertamina

Catat tanggal dan waktunya, untuk menyaksikan tayangan detik Pagi secara lengkap dengan tema ‘Penerapan Standar Lingkungan, Pengelolaan Sampah, dan Ekonomi Sirkular’, kunjungi laman https://20.detik.com/.

(prf/ega)