Solusi Terbaik untuk Mencegah Dampak Negatif dari Penyalahgunaan Teknologi: Kepercayaan Digital

by -267 Views
Solusi Terbaik untuk Mencegah Dampak Negatif dari Penyalahgunaan Teknologi: Kepercayaan Digital

Solusi Utama Cegah Dampak Buruk Penyalahgunaan Teknologi Dengan Kepercayaan Digital

Masyarakat global sedang mengalami perubahan sosial, politik, dan ekonomi dari era digital pada akhir tahun 1990-an menuju era konektivitas yang menyatu – gabungan antara dunia digital, biologis, dan fisik, di mana pengalaman digital seseorang dapat menjadi lebih terpadu, dalam, dan hadir dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran teknologi digital telah mengubah lanskap global secara drastis. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Internet, komputer, dan perangkat mobile telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Transformasi ini telah membawa kita ke dalam era digital di mana segala sesuatu lebih terhubung, lebih cepat, dan lebih efisien.

Di era ini, teknologi bukan lagi hanya berada di belakang layar, tetapi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari perangkat pintar yang terkoneksi, hingga aplikasi yang melacak aktivitas harian, kepercayaan digital menjadi kunci untuk memastikan bahwa individu merasa aman dan nyaman dalam menggunakan teknologi ini. Namun, kemajuan teknologi digital yang pesat juga menimbulkan tantangan baru terkait kepercayaan digital. Kasus pelanggaran data, penyalahgunaan informasi pribadi, dan ketidakjelasan mengenai privasi individu menjadi perhatian utama masyarakat.

Pada bulan Februari 2024, Forum Ekonomi Dunia (WEF) menerbitkan sebuah buku putih yang menyoroti aspek penting dalam dunia digital, yaitu kepercayaan digital. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, kepercayaan digital adalah keyakinan pengguna dalam berinteraksi dan bertransaksi secara digital, mengingat tantangan dan risiko keamanan digital yang semakin meningkat seiring dengan masyarakat yang semakin terdigitalisasi.

Dalam buku putih tersebut, WEF menjelaskan tiga dimensi kepercayaan digital, yaitu: transparansi, privasi, dan penyelesaian masalah. Transparansi penting untuk memastikan bahwa teknologi digital tidak melampaui atau mengecewakan harapan pengguna. Privasi memastikan bahwa interaksi daring aman dan data pribadi terlindungi. Penyelesaian masalah memastikan bahwa individu yang terkena dampak atau mengalami kerugian akibat teknologi digital dapat memperoleh keadilan.

Upaya Membangun Kepercayaan Digital

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kepercayaan digital menjadi solusi utama dalam mencegah dampak buruk yang mungkin dialami masyarakat. Upaya ini dilakukan secara global dan juga secara nasional untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi digital membawa manfaat yang positif bagi semua pihak.

Secara global, inisiatif untuk membangun kepercayaan digital dilakukan melalui penyebaran norma yang mengedepankan prinsip transparansi, privasi, dan penyelesaian masalah. WEF tidak hanya menerbitkan buku putih tentang kepercayaan digital, tetapi juga membangun inisiatif kepercayaan digital sejak tahun 2022.

Di tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkrit untuk memastikan kepercayaan digital masyarakat. Salah satunya adalah dengan menerbitkan regulasi seperti Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Aturan-aturan ini menjadi dasar hukum yang mengatur penggunaan teknologi digital agar transparan, aman, dan memberikan solusi jika terjadi masalah.

Selain itu, sebagai pengguna, kita juga harus bijaksana dalam menggunakan layanan digital. Menurut Rifki Novrian, praktisi digital, upaya untuk membangun kepercayaan digital harus dilakukan secara menyeluruh dengan penekanan pada edukasi agar masyarakat sadar akan pentingnya bersikap bijak dalam menggunakan teknologi. Hal ini dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan formal.

Legitimasi Penyedia Jasa

Pada era digital saat ini, mayoritas platform digital yang digunakan dimiliki oleh perusahaan swasta yang tujuannya adalah mencapai keuntungan. Namun, kontribusi mereka dalam meningkatkan kualitas hidup kita tidak boleh diabaikan. Perusahaan-perusahaan seperti Google dan Yandex membantu kita dalam mencari informasi, sementara Shopee dan Tokopedia menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan seperti PT. Radika Karya Utama dan PT. Lamjaya Inovasi Komputindo juga menyediakan layanan digital dan menjaga keamanan data kita.

Platform-platform tersebut terikat pada aturan resmi yang diberikan oleh pemerintah agar tetap dapat beroperasi. Izin ini menandakan bahwa perusahaan telah memenuhi standar negara, termasuk dalam hal transparansi, privasi, dan perlindungan konsumen serta penyelesaian masalah.

Negara memiliki wewenang untuk mengawasi dan mencabut izin suatu perusahaan jika dianggap merugikan masyarakat atau melanggar hukum. Contohnya adalah kasus Mark Zuckerberg, CEO Facebook, yang dipanggil oleh Kongres AS terkait privasi data. Hal ini menunjukkan bahwa negara memiliki kontrol yang kuat untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif perusahaan teknologi.

Dengan adanya regulasi dan mekanisme tertentu, kepercayaan digital yang menyeluruh untuk keamanan pengguna dapat terwujud. Melalui kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, lingkungan digital yang aman, transparan, dan bertanggung jawab dapat diciptakan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa teknologi digital tetap memberikan manfaat positif bagi perkembangan sosial dan ekonomi tanpa mengorbankan keamanan dan privasi individu.

Sumber: https://bandungraya.inews.id/read/418792/kepercayaan-digital-solusi-utama-cegah-dampak-buruk-penyalahgunaan-teknologi

Source link