Alleged Human Trafficking Scheme Involving Paid Internships Offering Students Millions

by -91 Views

Dugaan perdagangan manusia di bawah kedok program magang siswa di Jerman terus muncul. Salah satu universitas yang mengirim siswa ke Jerman untuk program ferienjob adalah Universitas Jambi. Tania (bukan nama sebenarnya) ikut program ferienjob tahun lalu. Dia mengungkapkan bahwa dia bekerja di Auto-Kabel, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pengembangan suku cadang otomotif. “Tugas kami hanyalah menempelkan label pada kerangka dalam, seperti kode batang,” ujar Tania kepada Tempo melalui telepon pada Jumat, 22 Maret 2024. Pekerjaan ini sangat berbeda dari bidang studi akademiknya.

Ferienjob adalah pekerjaan paruh waktu selama tiga bulan yang biasanya dilakukan oleh siswa di Jerman selama musim liburan. Jenis pekerjaan biasanya mengandalkan kekuatan fisik atau pekerjaan kasar. Dalam pekerjaan ini, dia dibayar dalam bentuk Euro. Dia menerima sekitar Rp 30,5 juta per bulan. Dia dan rekan-rekannya dari berbagai kampus memiliki pekerjaan serupa. “Kami diberi uang saku setiap minggu, tetapi akan ada potongan dari gaji kami nantinya,” jelasnya.

Tania dan rekan-rekannya mendapat informasi tentang program Ferienjob dari akun Instagram resmi Universitas Jambi. Setelah mendaftar, dia diterima sebagai salah satu dari 80 siswa. “Awalnya kami skeptis, tetapi kami diminta untuk membayar. Mereka mengatakan itu akan memperlancar proses,” tambahnya. Setelah diterima dalam program Ferienjob, Tania segera mengurus visa, paspor, tiket, dan perlengkapan perjalanan. Total biaya yang dikeluarkan untuk semua ini, ditambah tiket pesawat, mencapai Rp 36 juta. “Kami membayar Rp 1,7 juta untuk Surat Penerimaan (LoA),” ujarnya.

Para siswa magang juga diminta membayar biaya kontrak sebesar 350 Euro (Rp 5,9 juta). Namun, awalnya, mereka hanya diminta memberikan 250 Euro. “Tetapi ketika kami hendak berangkat, kami diminta menambah 100 Euro lagi,” katanya. Selain itu, Tania menyatakan bahwa dia dan magang Ferienjob lainnya harus membayar Rp 5,1 juta per bulan untuk biaya akomodasi selama tinggal mereka di Jerman. Uang ini diserahkan kepada koordinator yang bertanggung jawab terhadap mereka.

Koordinator ini juga menawarkan kepada siswa untuk menggunakan uang muka jika mereka tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket pesawat keberangkatan ke Jerman. Setiap bulan, mereka harus mengembalikan uang muka ini dari gaji mereka hingga harga tiket lunas. “Jika saya menggunakan uang saya sendiri sebelumnya, itu tidak akan menjadi masalah bagi mereka,” katanya. Tania berangkat ke Jerman pada Oktober 2023. Dari Jambi ke Jakarta, dia menggunakan Lion Air. Untuk perjalanan selanjutnya, dari Jakarta ke Jerman, dia naik pesawat Etihad dan mendarat di Bandara Internasional Frankfurt, Jerman.

Ferienjob sangat diminati oleh siswa dari berbagai universitas. Di perjalanan ke Jerman, Tania berangkat bersama dua siswa lain dari Universitas Negeri Semarang. Ketiganya adalah bagian dari kelompok kedua yang bekerja di Auto-Kabel. Totalnya, ada 15 siswa di kelompok kedua, sementara kelompok sebelumnya memiliki sepuluh orang. Tania menceritakan bahwa pelajar magang Ferienjob berasal dari berbagai universitas di Indonesia. Sejauh yang dia ingat, ada yang berasal dari Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara; Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah; dan Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten.

Di Jerman, Tania tinggal di sebuah apartemen sederhana yang terletak di Maulburg, Baden-Württemberg. Dia menggunakan kereta untuk pergi bekerja di Auto-Kabel Management GmbH, di Hausen im Wiesental. Menurutnya, orang-orang di sana ramah. “Orang-orangnya ramah,” katanya.