5 Anak Jadi Korban Perdagangan, Ibu dan Pembeli Berkenalan di Grup Adopsi

by -74 Views

TEMPO.CO, Jakarta – Seorang perempuan bernama EM, berusia 30 tahun, mengaku telah membeli lima bayi dari perempuan-perempuan yang berbeda. Para perempuan tersebut adalah ibu yang baru saja melahirkan di rumah sakit dan menjual bayi-bayi mereka kepada EM karena alasan keterbatasan ekonomi. EM mengaku mengenal para ibu korban dari sebuah grup adopsi anak.

Transaksi dilakukan setelah ibu bayi melahirkan di rumah sakit. Mereka kemudian membuat surat perjanjian yang ditandatangani oleh ibu kandung dan orang tua angkat dengan materai. EM mengaku akan merawat dan membesarkan bayi-bayi tersebut. “Ketika ditemukan oleh penyidik, kondisi bayi-bayi tersebut dalam keadaan sehat karena masih baru diambil,” ucap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi di Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat, Februari 2024.

Setiap bayi dibeli dengan harga berbeda, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 6 juta. Namun, pembelian kelima bayi tersebut tidak dilakukan dalam satu waktu. Pembelian pertama dilakukan pada tahun 2020, bayi tersebut berasal dari Surabaya. Kemudian pada tahun 2023, EM membeli tiga bayi di tiga lokasi yang berbeda, yaitu Semarang, Garut, dan Jakarta. Terakhir, EM membeli satu bayi di Karawang pada tahun 2024.

Seorang ibu bernama T yang menjual anaknya kepada EM melaporkan anaknya hilang setelah tidak menerima uang sesuai dengan yang dijanjikan. T hanya menerima Rp 1,5 juta dari Rp 4 juta setelah memberikan bayinya kepada EM. Setelah satu minggu, EM belum membayar sisanya, sehingga T merasa menjadi korban penipuan.

Setelah melakukan proses pendalaman dan penyelidikan, polisi menetapkan T dan EM sebagai tersangka atas tindak pidana penjualan atau perdagangan orang. Syahduddi mengatakan bahwa EM tidak mengikuti prosedur adopsi yang jelas. Saat ini, polisi sedang berusaha untuk mengembalikan bayi-bayi tersebut kepada orang tua mereka masing-masing. Sementara itu, bayi-bayi tersebut sedang dirawat di Panti Sosial Tunas Bangsa di wilayah Cipayung, Jakarta Timur.