Indonesia bersiap untuk merayakan 100 tahun kemerdekaan pada tahun 2045. Namun, dalam perjalanan menuju peringatan itu, negara ini masih memiliki banyak tantangan. Kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa masih jauh dari harapan para pendiri bangsa. Ketimpangan ekonomi masih tinggi, banyak warga Indonesia hidup dalam kemiskinan, dan tantangan ekonomi global serta perubahan iklim semakin kompleks.
Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dengan target mencapai “Indonesia Emas” di atau sebelum tahun 2045. Untuk mencapai hal itu, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sangat diperlukan. Hal ini juga sejalan dengan falsafah Ekonomi Pancasila yang telah dicanangkan oleh para pendiri bangsa.
Presiden Jokowi juga telah melaksanakan berbagai program jaring pengaman sosial, seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, dan lain-lain. Tidak hanya itu, beliau juga gencar melaksanakan industrialisasi dan hilirisasi sumber daya mineral untuk meningkatkan pendapatan negara serta membersihkan sektor ekonomi dari ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Selain itu, capaian ekonomi solid yang telah diraih sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah melanjutkan fondasi ekonomi yang kuat bagi Indonesia. Pada era beliau, PDB naik hampir 4x lipat dan rasio utang terhadap PDB pun turun drastis.
Semua hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk mencapai cita-cita para pendiri bangsa, demi menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat, terhormat, dan sejahtera di mata dunia. Dengan kerja keras bersama, diharapkan Indonesia dapat meraih prestasi besar dan menjadi salah satu negara maju di dunia dalam waktu dekat.
