Koalisi dengan 01 Ditanya, Ahok Cerita tentang FPI

by -61 Views
Koalisi dengan 01 Ditanya, Ahok Cerita tentang FPI

JAKARTA — Kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkit lagi konfliknya dengan Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dibubarkan. Hal itu ia sampaikan saat ditanya tentang kemungkinan kolaborasi antara partainya dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) jika Pilpres 2024 berlanjut dua putaran.

“Masih ingat, enggak, ketika Pak Gamawan Fauzi (mendagri saat itu, Red) menyatakan semua kepala daerah mesti rekonsiliasi dengan FPI, dengan Rizieq (pemimpin FPI Rizieq Shihab, Red)? Gubernur pertama yang menolak, menentang, saya sudah tolak duluan. Malah suruh bubarin FPI kok,” kata dia dalam sebuah acara di salah satu kafe kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).

Saat Ahok menjabat sebagai gubernur DKI pada 2016 lalu, ia didera gelombang unjuk rasa yang dipimpin FPI karena dianggap menghina Alquran. Hal itu berpengaruh signifikan pada keterpilihannya saat maju kembali dalam Pilkada DKI 2017.
Anies Baswedan yang kala itu menjadi saingannya mendapatkan keuntungan dari gelombang kemarahan dan penolakan atas Ahok tersebut dan akhirnya terpilih. Di sisi lain, Ahok divonis bersalah dan sempat dipenjara akibat kasus penistaan agama tersebut.

FPI kemudian dibubarkan pada 2020 seturut pemberlakuan Undang-Undang Organisasi Masyarakat (Ormas) yang telah direvisi. Pembubaran kala itu diujungtombaki Mahfud MD sebagai menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan.

Mahfud dalam pilpres kali ini maju sebagai calon wakil presiden mendampingi capres Ganjar Pranowo. Ahok mendukung pasangan nomor urut 03 itu dan kian frontal melayangkan dukungan selepas mengundurkan diri sebagai komisaris utama Pertamina pada pekan lalu.

Dalam acara kemarin, Ahok juga mengingatkan, kepala daerah yang pertama menolak untuk rekonsiliasi dengan FPI adalah Ganjar Pranowo sebagai gubernur Jawa Tengah. Ganjar disebut menolak permintaan mendagri ketika itu. Ahok menjelaskan, penolakan itu dilakukan lantaran kader PDIP terlatih sebagai seorang nasionalis. Artinya, tidak mungkin kader PDIP bekerja sama dengan siapa pun yang berniat mengganti ideologi Pancasila di Indonesia.

Namun, ketika ditanya ulang soal kemungkinan untuk berkoalisi dengan pasangan nomor urut 01 dalam Pilpres 2024, Ahok tak bisa memastikan. Keputusan itu merupakan kewenangan struktur partai.

Ahok juga buka suara soal kisruh akibat pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo alias Jokowi tidak bisa bekerja. Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, pernyataannya itu dipotong hingga menimbulkan salah tafsir.

Ahok mengatakan, pernyataannya itu disampaikan ketika ada seorang ibu lansia tetap ngotot mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi presiden. Menanggapi ibu itu, Ahok mengungkapkan bahwa apabila Prabowo menjadi presiden, Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

“Saya bilang, ‘Gibran tidak bisa kerja nanti kalau kamu pilih dia. Pak Jokowi pun tidak bisa kerja.’ Itu dipotong tuh,” kata dia. Ia menjelaskan, dalam struktur negara ini, keberadaan wakil hanya sebagai ban serep. Artinya, wakil tak memiliki mandat besar untuk bekerja. Sementara itu, Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden ketika Prabowo telah menjadi presiden.

Ganjar Pranowo juga ikut menanggapi komentar Ahok tersebut. Menurut dia, itu memang karakter dari Ahok yang terbuka dalam menyampaikan sesuatu. Ia yakin, pernyataan-pernyataan mantan gubernur DKI Jakarta itu memang hal-hal yang perlu diketahui oleh publik.

Jika memang pernyataan Ahok tidaklah benar, ia mempersilakan pihak-pihak lain untuk mengoreksinya. Namun, sekali lagi, ia menyebut bahwa itulah karakter dari mantan pendamping Jokowi di DKI Jakarta itu.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, juga memaklumi tabiat Ahok tersebut. Ia mengatakan, pernyataan Ahok itu tidak merugikan Prabowo-Gibran. Sebab, Ahok punya segmen pendukung tersendiri.

Menurut Nusron, pernyataan Ahok itu tidak merugikan Prabowo-Gibran. Sebab, Ahok punya segmen pendukung tersendiri.

Ahok mengatakan, pernyataannya itu disampaikan ketika ada seorang ibu lansia tetap ngotot mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi presiden. Menanggapi ibu itu, Ahok mengungkapkan bahwa apabila Prabowo menjadi presiden, Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

“Saya bilang, ‘Gibran tidak bisa kerja nanti kalau kamu pilih dia. Pak Jokowi pun tidak bisa kerja.’ Itu dipotong tuh,” kata dia. Ia menjelaskan, dalam struktur negara ini, keberadaan wakil hanya sebagai ban serep. Artinya, wakil tak memiliki mandat besar untuk bekerja. Sementara itu, Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden ketika Prabowo telah menjadi presiden.

Ganjar Pranowo juga ikut menanggapi komentar Ahok tersebut. Menurut dia, itu memang karakter dari Ahok yang terbuka dalam menyampaikan sesuatu. Ia yakin, pernyataan-pernyataan mantan gubernur DKI Jakarta itu memang hal-hal yang perlu diketahui oleh publik. Menurut dia, itu memang karakter dari Ahok yang terbuka dalam menyampaikan sesuatu. Ia yakin, pernyataan-pernyataan mantan gubernur DKI Jakarta itu memang hal-hal yang perlu diketahui oleh publik.

Sumber: Garudanews24 ID