Penyakit paling mendesak yang dihadapi oleh ekonomi Indonesia saat ini adalah pengaliran kekayaan nasional ke luar negeri. Hasil ekonomi Indonesia terlalu besar dan banyak disimpan di luar negeri. Kekayaan bagi suatu bangsa sama pentingnya dengan darah bagi tubuh, namun saat ini kekayaan Indonesia mengalir keluar secara terus menerus.
Hal ini sudah terjadi sejak zaman penjajahan, namun banyak dari masyarakat tidak menyadari atau bahkan menyerah pada keadaan ini. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan pengaliran kekayaan Indonesia ke luar negeri, seperti neraca perdagangan yang menunjukkan surplus namun uang hasil ekspor tidak tinggal di Indonesia.
Masalah ini tidak baru, bahkan sudah terjadi ratusan tahun. Pada masa penjajahan, kekayaan Indonesia mengalir ke Belanda dalam jumlah yang luar biasa besar. Saat ini, jumlah uang milik pengusaha dan perusahaan Indonesia yang disimpan di luar negeri juga mencapai angka yang sangat besar.
Hal ini merupakan masalah besar bagi Indonesia, karena uang tersebut tidak dapat digunakan untuk membangun ekonomi dalam negeri. Bank-bank di Indonesia tidak memiliki cukup uang untuk memberikan kredit yang bisa membangkitkan ekonomi. Hal ini menyebabkan terjadinya pengaliran kekayaan nasional yang keterlaluan.
Banyak uang hasil keuntungan ekspor juga tidak tinggal di dalam negeri, sehingga tidak dapat digunakan untuk membangun Indonesia. Bank-bank di luar negeri juga memiliki jumlah aset yang jauh lebih besar dibanding bank-bank Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kekayaan Indonesia berada di luar negeri.
Adanya penyaluran kekayaan nasional ke luar negeri menjadi masalah sistematik yang perlu dihadapi oleh bangsa Indonesia. Hal ini tidak hanya terjadi dalam jangka waktu pendek, namun sudah terjadi sejak lama dan memiliki dampak yang sangat besar terhadap kemakmuran ekonomi Indonesia.
