Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyesalkan debat cawapres yang tidak menyentuh secara detail permasalahan lingkungan dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat di pulau-pulau kecil dan pesisir. Padahal, topik ini seharusnya sejalan dengan tema lingkungan hidup, pangan, agraria, dan masyarakat adat yang dibahas pada malam Ahad (21/1/2024) tersebut. Aktivis Walhi Jakarta, Muhammad Aminullah, menyatakan bahwa pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, saat ini sedang menghadapi ancaman krisis iklim yang memengaruhi keberlanjutan ekologis, kedaulatan pangan, ketersediaan air bersih, dan keberlanjutan ekonomi masyarakat.
Aminullah juga menjelaskan bahwa penguasaan pulau oleh korporasi pariwisata dan reklamasi perluasan pulau tanpa izin, serta proyek strategis pariwisata nasional di Taman Nasional Bahari Kepulauan Seribu, mengancam kehidupan masyarakat pesisir. Sebagian besar penduduk Kepulauan Seribu menekuni profesi sebagai nelayan dan pelaku pariwisata berbasis masyarakat.
Diharapkan pemerintah dapat memberikan perhatian serius terhadap masalah-masalah tersebut, mengingat sejak tahun 1960-an, Jakarta telah kehilangan enam pulau dan 23 pulau saat ini berada dalam keadaan krisis. Seruan Walhi ini mengingatkan bahwa perhatian terhadap pulau-pulau kecil dan pesisir adalah hal yang sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan hidup dan keberlangsungan mata pencaharian masyarakat di daerah tersebut.
