Ada Kalanya Musuh dan Lawan Harus Kita Hormati

by -130 Views
Ada Kalanya Musuh dan Lawan Harus Kita Hormati

Saya adalah seorang prajurit. Saya dapat memimpin operasi tempur. Kita harus selalu siap bertempur. Tetapi saya percaya bahwa jalan terbaik adalah yang tanpa kekerasan. Jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik adalah dengan menghindari perang. Saya selalu berpandangan bahwa lawan kita juga merupakan seorang pendekar. Lawan tersebut harus kita hormati. Kita mungkin memiliki perbedaan pendapat, tetapi kita harus tetap berkomunikasi. Kita harus mencari jalan keluar dari setiap pertikaian.

Pelajaran nenek moyang kita mengajarkan ‘menang tanpa mencederai’. Kemenangan yang terbaik adalah kemenangan tanpa menimbulkan sakit hati, kebencian, atau rasa dendam. Bagaimana cara mencapainya? Nenek moyang kita memberikan ajaran ‘iso rumongso, ojo rumongso iso’. Jangan merasa bahwa kau dapat melakukan segalanya, tetapi kau harus dapat merasakan pihak orang lain, merasakan kesulitan mereka, dan penderitaan mereka sebagaimana kau dapat merasakan penderitaan dan kesulitan anak buahmu.

Pada suatu kesempatan, saya bertemu dengan komandan sektor saya di Timor Timur, Letkol Sahala Rajagukguk. Beliau menunjukkan empati terhadap anak buahnya. Beliau mengerti capeknya kami, beban ransel yang kami bawa, serta betapa beratnya naik turun gunung di daerah operasi seperti Timor Timur.

Sebagai seorang prajurit, saya mengikuti operasi pertama saya sebagai Letnan Dua di Timor Timur. Saya mempunyai minat tentang perang sejak kecil dan telah belajar banyak tentang perang melalui pengalaman serta pengetahuan yang saya dapatkan dari senior-senior saya. Saya pun percaya bahwa tawanan yang kita tangkap tidak boleh kita sakiti. Dukungan rakyat sangat vital dalam sebuah operasi perang.

Saya selalu berpendapat bahwa lawan kita merupakan seorang pendekar. Kita harus menghormati lawan kita sebagaimana sejarah juga mengajarkan bahwa Salahudin al Ayyubi tidak ingin membunuh Raja Richard the Lionheart. Saya percaya bahwa sebagai seorang prajurit, kita harus memperlakukan musuh kita dengan baik.

Pengalaman perang saya membuat saya memiliki pendekatan dan teknik-teknik perang yang saya yakini. TNI harus merebut hati rakyat, atau setidaknya tidak menyakiti hati rakyat. Saya percaya bahwa tawanan tidak boleh disiksa karena dari kesaksian mereka kita dapat memperoleh keterangan penting untuk operasi kita.

Ada fitnah yang menjatuhkan TNI bahwa mereka melakukan pelanggaran HAM yang besar di Timor Timur. Tetapi saya punya keyakinan bahwa TNI tidak pernah merencanakan atau memerintahkan pelanggaran tersebut. Operasi perang gerilya dan perang anti-gerilya tidak akan berhasil tanpa dukungan rakyat.

Dalam salah satu operasi saya di Timor Timur, saya berhasil menangkap seorang komandan musuh yang terluka. Meskipun terluka parah, dia tetap gagah dan siap menerima takdirnya. Saya memutuskan untuk menghormatinya dan mengirimnya ke rumah sakit, karena dia adalah lawan yang tangguh.

Saya percaya bahwa jako prajurit, pendekar, dan patriot, kita harus mampu menghormati lawan kita. Semua itu merupakan bagian dari pengalaman-pengalaman saya dalam perang. Saya telah belajar bahwa kebijaksanaan dan empati sangatlah penting dalam sebuah peperangan untuk mencapai kemenangan yang memiliki dampak positif bagi kedua belah pihak.

Source link