Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay menganggap bahwa Anies Baswedan bukanlah negarawan berdasarkan penampilannya dalam Debat Capres pada hari Ahad (7/1/2024). Menurutnya, dari segi penyampaian pendapat dan kritik, Anies jauh dari nilai moralitas.
“Anies berbicara tentang etika tanpa memiliki etika. Dia merasa paling bermoral, namun dari penyampaian pendapat dan kritiknya jauh dari nilai moralitas itu sendiri,” kata Saleh pada Senin (8/1/2024).
Menurut Saleh, Anies terlihat sejak awal berusaha menyusun segala premis dan proposisi untuk menjatuhkan Prabowo. Saleh menyatakan bahwa Anies sangat ambisius dan ingin menjadi presiden, namun ambisinya tersebut terlihat tidak terhormat.
Salah satu pernyataan yang dianggap tidak terhormat oleh Saleh adalah ketika Anies memberikan nilai 11 dari skala 100 untuk Kementerian Pertahanan. Menurut Saleh, belum jelas apa tolok ukur yang digunakan dalam memberikan penilaian tersebut.
Saleh juga mempertanyakan pengetahuan Anies tentang TNI, latihan militer, tugas menjaga NKRI, dan pengalaman di bidang pertahanan sehingga dia merasa yakin memberikan penilaian seperti itu.
Dia juga menegaskan bahwa Anies adalah menteri yang pernah diberhentikan oleh Presiden Jokowi, sehingga penilaiannya terhadap menteri yang lain dianggap tidak tepat. Selain itu, Anies juga mantan gubernur DKI yang didukung oleh Prabowo dan koalisi partai lain, sehingga penilaiannya terhadap kepemimpinan Prabowo di DKI juga dipertanyakan.
Saleh menambahkan bahwa Prabowo adalah Ketua Umum Partai Gerindra yang memiliki beberapa anggota di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia. Saleh menyindir bahwa Anies belum sebanding dengan Prabowo.
Ia berharap masyarakat bisa melihat dengan jelas perbedaan antara kesatria dan patriot dengan seseorang yang hanya ambisius dan mencari-cari peluang.
