Penurunan Intensitas Hujan Sepanjang 2023 Disebabkan oleh Fenomena El Nino

by -55 Views
Penurunan Intensitas Hujan Sepanjang 2023 Disebabkan oleh Fenomena El Nino

Intensitas Hujan Sepanjang 2023 Menurun Gara-Gara El Nino

Petani sedang menanam padi di lahan sawah di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada hari Senin (6/11/2023). Berdasarkan keterangan petani, saat ini harga gabah kering naik hingga Rp 750 ribu per kuintal dari harga sebelumnya yang hanya Rp 500 ribu. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan panen padi akibat musim kemarau.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyatakan bahwa intensitas hujan sepanjang tahun 2023 menurun akibat fenomena El Nino, yang menyebabkan pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya di Samudra Pasifik. Guswanto mengatakan bahwa Indonesia sedang dipengaruhi El Nino dengan indeks moderat 2,19 (positif), yang menyebabkan curah hujan di Indonesia berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Guswanto, Stasiun Meteorologi Juanda-Surabaya biasanya memiliki curah hujan berkisar 2.800-2.900 mm per tahun, tetapi pada 2023 hanya sekitar 700 mm sejak Januari hingga awal Desember. Guswanto juga memperkirakan bahwa El Nino akan berlangsung hingga Februari-Maret 2024.

Prakiraan BMKG menyatakan bahwa awan hujan belum terlihat di Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara akibat pengaruh fenomena El Nino. Guswanto juga mengatakan bahwa saat ini sekitar 42 persen zona musim di Indonesia sudah memasuki musim hujan, dan puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari-Februari 2024.

Guswanto mengungkapkan bahwa BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana bisa menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk menekan dampak cuaca yang merugikan jika diperlukan. Dia menjelaskan bahwa teknologi modifikasi cuaca digunakan untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca yang diinginkan.

Sumber: Antara

https://garudanews24.id/wp-content/uploads/2023/12/007029800-1699252200-830-556.jpg