Basarnas Kendari Melakukan Pemetaan Ancaman Jelang Natal

by -85 Views
Basarnas Kendari Melakukan Pemetaan Ancaman Jelang Natal

KANTOR Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Kendari telah memetakan potensi ancaman yang perlu diwaspadai menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024. Kepala KPP Basarnas Kendari Muhammad Arafah di Kendari, Kamis (21/12/2023), menyebutkan sejumlah potensi ancaman itu yakni bencana hidrometeorologi seperti banjir, gelombang tinggi, longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung.

Selain itu, bencana geologi berupa gempa bumi dan tsunami, kecelakaan transportasi yaitu kecelakaan kapal, pesawat, dan jalan raya serta kondisi membahayakan manusia. Di antaranya kedaruratan di tempat-tempat wisata.

Dalam siaga SAR ini, KPP Basarnas Kendari menurunkan personel sebanyak 122 orang, dan 773 orang potensi SAR yang telah dibina oleh KPP Kendari di seluruh provinsi Sulawesi Tenggara. “KPP Kendari mengerahkan 3 unit kapal kelas satu, yaitu KN SAR Pacitan, kelas dua Rescue boat 210, kelas tiga EB 307 yang berada di Pos SAR Kolaka,” jelasnya.

Adapun sarana yang digunakan selama operasi itu lanjutnya, untuk sarana yang digunakan di air berupa perahu karet 10 Unit, jet ski dua unit, dan RIB enam unit. Sedangkan sarana yang digunakan di darat, berupa Rescue Car 12 Unit, Ambulance satu Unit, ATV tiga Unit, Rescue Trail 11 Unit, Truck Personil enam unit, Rescue Truck satu unit serta Peralatan SAR Darat 4 Set.

Demikian halnya dengan peralatan pendukung keselamatan lainnya yakni peralatan medis dan peralatan selam. “Adapun lokasi siaga SAR yang menjadi fokus operasi selama libur Natal dan Tahun Baru 2024  adalah Pelabuhan Nusantara Kendari, pelabuhan feri Kendari, pelabuhan Panggulu Belo Wanci, pelabuhan Wawonii, pelabuhan Torobulu, pelabuhan Murhum, pelabuhan Raha, pelabuhan penyebrangan Kolaka – Bajoe serta pelabuhan Tobaku,” terangnya.

Selain itu adalah Bandara Haluoleo, Bandara Betoambari, bandara Matahora, bandara Sangia Nibandera serta sejumlah obyek wisata yang ada di Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Kolaka, Wakatobi, Luwu Timur, Konawe Utara dan Kabupaten Muna. Termasuk, Terminal angkutan darat.