ITB Bergabung sebagai Anggota Tim Ahli Penilaian Pelatihan Prakerja

by -111 Views
ITB Bergabung sebagai Anggota Tim Ahli Penilaian Pelatihan Prakerja

Program Kartu Prakerja kembali memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Kali ini, Prakerja menandatangani Nota Kesepahaman dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menjadi tim asesor ahli baru dalam ekosistem Prakerja. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Purbasari, dan Sekretaris Institut Teknologi Bandung, Prof Dr-Ing Ir Widjaja Martokusumo, di Gedung Annex ITB, Jalan Tamansari Bandung. “Kami yakin, ITB merupakan perguruan tinggi yang memiliki reputasi dan kapabilitas yang tinggi dalam melakukan penilaian terhadap pelatihan. Hadirnya ITB kami harapkan dapat membantu menaikkan kualitas pelatihan Prakerja, menyediakan pelatihan-pelatihan baru, dan memberi masukan pelatihan-pelatihan baru, juga cara-cara memonitor pelaksanaan pelatihan berskala jutaan orang di 514 kab/kota,” ujar Denni, Rabu (20/12/2023), di Bandung.

Adapun ruang lingkup pekerjaan yang disepakati dalam Nota Kesepahaman ini cukup luas, yang mencakup bidang pendidikan, pelatihan atau vokasional, penelitian juga pengabdian kepada masyarakat. ITB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang mempunyai kompetensi dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sangat relevan untuk melakukan pemantauan serta evaluasi terkait bidang pendidikan dan pelatihan. ITB adalah asesor ke-8 yang bergabung bersama barisan asesor pelatihan Prakerja lainnya. Mereka adalah UNAIR, UII, UMY, UI, UGM, Universitas Atmajaya, dan Indonesia Mengajar.

Selain menyampaikan apresiasi dan harapan, Denni mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan komitmen pemerintah untuk melibatkan berbagai pihak guna meningkatkan kualitas layanan Prakerja. Diharapkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dapat terus ditingkatkan melalui beasiswa pelatihan Prakerja. “Kita lakukan asesmen berlapis: due-diligence , tata kelola, kelayakan program pelatihannya, sarprasnya, dan relevansinya. Ada yang dilakukan tim ahli asesmen, ada yang dilakukan KADIN, ada yang dilakukan PMO. Kita gotong-royong,” ujar Denni.

Sebagai tim asesor ahli, ITB akan memberikan penilaian terhadap pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan Prakerja. Nantinya ITB akan melakukan asesmen terhadap konten silabus usulan pelatihan, termasuk kesesuaian judul, tujuan, metode pembelajaran, durasi pelatihan, dan evaluasi pembelajaran dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar kerja serta kewirausahaan, baik untuk pelatihan daring maupun luring dari berbagai tema.

Dalam sambutannya, Prof Dr-Ing Ir Widjaja Martokusumo mengatakan bahwa kolaborasi dengan Kemenko Perekonomian melalui Prakerja ini adalah pengejawantahan komitmen ITB sebagai abdi negara. Sementara itu, Denni menyebutkan bahwa kerja sama dengan ITB diharapkan bisa membantu menjawab tantangan lapangan kerja 2024 yang lebih tinggi dimana kita membutuhkan resiliensi yang semakin baik.

Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja Indonesia pada tahun 2023 147,71 juta jiwa. Namun-bahkan setelah Prakerja, baru 20,6 persen saja angkatan kerja yang pernah mengikuti kursus/pelatihan/training. Hal ini menunjukkan bahwa adaptasi menjadi kunci dan ini artinya pelatihan di bidang tersebut harus semakin banyak agara relevan dengan kebutuhan pasar.

Selain itu, terdapat peluang untuk meningkatkan keterampilan green skills bagi lebih banyak pekerja Indonesia demi mendukung langkah Indonesia dalam mempercepat transisi energi. Sekretaris ITB, Prof Dr-Ing Ir Widjaja Martokusumo , menyambut baik kerja sama ini. ITB berkomitmen untuk mendukung Prakerja dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. “ITB sebagai komponen yang penting merasa terhormat untuk bisa bekerjasama dalam Prakerja. Ada semangat yang sama antara ITB dengan Prakerja, terutama dalam Lifelong Learning .

Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Prakerja untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan yang diberikan kepada peserta, baik pelatihan luring maupun daring. Dengan kolaborasi bersama perguruan tinggi ternama di Indonesia, Prakerja diharapkan dapat menjadi katalis bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, ujar Denni. Sumber: Rilis.