Timnas Amin: Mahfud Tidak Sensitif Gender, Istri Dituduh Sebagai Penyebab Korupsi Suami

by -70 Views
Timnas Amin: Mahfud Tidak Sensitif Gender, Istri Dituduh Sebagai Penyebab Korupsi Suami

Nihayatul Wafiroh, co-kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ‘AMIN’, mengomentari pernyataan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tentang suami korupsi karena ada tuntutan istri. Dia mengecam pernyataan Mahfud yang dinilai merendahkan perempuan itu.

“Saya ingin menyampaikan bahwa korupsi itu tidak berjenis kelamin,” kata Wafiroh kepada wartawan saat mendampingi capres nomor urut 1 Anies Baswedan kampanye di Lombok, NTB, Selasa (19/12/2023).

Menurutnya, saat menyampaikan pernyataan itu Mahfud seperti tidak paham gender sensitif. Sehingga dia sangat menyayangkan itu.

“Jangan mengatakan bahwa beban korupsi itu adalah kesalahan perempuan karena perempuan pun banyak yang menjadi tulang punggung keluarga. Kita harus lihat data BPS terakhir tahun 2022 bahwa perempuan kepala keluarga 12,72 persen. Belum lagi statusnya punya pasangan tapi jadi tulang punggung keluarga, atau masih lajang tapi jadi tulang punggung keluarga,” jelasnya.

Nihayatul menegaskan bahwa pernyataan Mahfud tidak perlu terlontarkan kepada publik. Pasalnya hal itu dinilai bias gender dan menyakiti hati banyak perempuan.

“Ini jelas bias gender sekali, bagaimana melihat yang namanya perempuan sebagai sosok yang selalu disalahkan, penyebab kesalahan dalam keluarga padahal itu tidak bisa digeneralisir,” tegasnya.

Diketahui, Mahfud MD telah mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut suami koruptor karena tuntutan istri. Warganet banyak menyoroti pemberitaan tersebut karena dianggap Mahfud sebagai sosok misoginis atau memiliki ketidaksukaan terhadap wanita.

Lewat kicauan di akun X, Senin (18/12/2023), Mahfud mengklarifikasi judul pemberitaan tersebut. Mahfud menganggap judul berita tersebut seperti memancing kesan dan respons agak sinis padahal isinya pujian bagi kaum Ibu.

Menurut agama, peran ibu penting sebagai pintu surga bagi anak dan sebagai tiang negara. Seorang anak bisa mendapat surga karena lahir dan diasuh oleh sepak terjang (kaki) ibu yang baik.

“Kepada ibu-ibu Majelis Alwashilah di Padang saya bilang ‘Ibu-ibu di Sumbar telah melahirkan banyak tokoh hebat seperti Hatta, Natsir, dll’. Ada 2 dalil: 1) Surga di telapak kaki Ibu; 2) Wanita adalah tiang negara. Tapi ada koruptor yang masuk penjara karena tuntutan atau bersama istri. Itu Ibu yang salah langkah,” katanya.