Apakah Diperbolehkan Memberi Nama Anak dengan Sebutan Muhammad?

by -67 Views
Apakah Diperbolehkan Memberi Nama Anak dengan Sebutan Muhammad?

Umat Islam dianjurkan untuk memberikan nama baik kepada anak-anaknya. Nama sudah dianggap doa dari orang tua. Namun, bagaimana jika perilaku anak itu buruk meski sudah diberi nama yang indah?

Ustazah Atifah Hasan dari Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menjelaskan bahwa umat Islam memang dianjurkan untuk memberikan nama yang baik dan terpuji untuk anak-anak mereka. Hal ini sebagaimana hadis, Rasulullah bersabda, “Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari kesembilan, dicukur, dan diberi nama” (HR Abu Dawud, no. 2838, at-Tirmidzi no. 1522, Ibnu Majah no. 3165 dll dari sahabat Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi, Syaikh al-Albani, dan Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini dalam kitab al-Insyirah Fi Adabin Nikah halaman 97).

Menurut Ustazah Atifah, nama yang diberikan kepada anak dalam Islam adalah doa yang akan berdampak kepada kehidupan dan jiwa seseorang. Namun, nama baik tidak selalu menjamin perilaku yang baik. Perilaku buruk anak bisa dipengaruhi oleh pola asuh, arahan, dan pendidikan yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan sosial.

Tetap saja, memberikan nama yang baik adalah tuntunan Islam. Begitu pula dengan mengasuh anak yang baik, tidak boleh diabaikan.

Rasulullah juga menegur seseorang yang memanggil orang lain dengan nama yang tidak pantas. Beliau juga mendorong penggunaan nama panggilan (kunyah) sebagai bentuk penghormatan kepada para sahabat.

Saat Rasulullah menegur seseorang yang memanggil orang lain dengan julukan Abu Qasim, padahal julukan tersebut merupakan salah satu dari julukan Rasulullah sendiri. Rasulullah menegur dan meminta agar nama beliau digunakan, tetapi tidak dengan julukan tersebut. Sebagai Muslim, kita juga dilarang memanggil dengan gelar yang buruk, sesuai dengan QS al-Hujurat: 11.

Secara umum, ada nama-nama yang disukai dalam Islam, seperti Abdurrahman dan Abdurrahim, serta nama para nabi dan orang-orang saleh terdahulu. Namun, ada beberapa nama yang dilarang untuk diberikan kepada anak, seperti Yasar (mudah sekali), Rabah (selalu beruntung), Najih (kesuksesan), Aflah (paling beruntung), dan lain sebagainya.

Rasulullah secara halus juga menegur seorang tokoh yang dijuluki Abu Hakam. Beliau menegur dan mengubahnya dengan nama Abu Syuraih. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati dalam memberikan nama kepada anak, dan bahwa nama yang baik juga seharusnya disertai dengan perilaku yang baik.