Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik atau menguat dipengaruhi oleh kondisi pasar tenaga kerja di Amerika Serikat yang mulai mendingin. Menurut analis ICDX, Taufan Dimas Hareva, penurunan jumlah lowongan tenaga kerja menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja AS yang mulai mendingin dapat menopang pergerakan rupiah. Laporan lowongan pekerjaan AS mengindikasikan bahwa lowongan pekerjaan menurun dari 9,35 juta menjadi 8,73 juta. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja di AS membukukan 8,7 juta lowongan pekerjaan pada Oktober, yang merupakan jumlah terendah sejak Maret 2021. Hal itu menandakan bahwa perekrutan tenaga kerja mengalami penurunan seiring dengan kenaikan suku bunga namun masih dalam kecepatan yang sehat.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sebelumnya mengungkap strategi yang dilakukan oleh bank sentral ini untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak ekonomi global. Strategi pertama adalah dengan tetap memastikan BI berada di pasar untuk memastikan mekanisme pasar. Strategi berikutnya adalah melalui perluasan penerapan pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE) dan terus menambah kecukupan cadangan devisa. Cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 sebesar 133,1 miliar dolar AS, yang dalam pandangan Bank Indonesia mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah menguat 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp 15.494 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.505 per dolar AS. Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu stabil di posisi Rp15.504 per dolar AS. Sumber : Antara