Berbagai inovasi dan teknologi dipaparkan pada forum ilmiah tersebut. Salah satunya adalah sistem deteksi serangan siber yang dibawakan oleh Maxmilian Halim, seorang siswa dari SMA ACS Jakarta.
Remaja yang akrab disapa Max itu bersyukur bisa mempresentasikan hasil risetnya di forum bergengsi ICAMIMIA 2023 yang diselenggarakan di Lombok beberapa waktu lalu. Dia menceritakan bahwa riset yang dia kerjakan merupakan dalam bidang teknologi keamanan siber.
Dari riset tersebut, dia berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menanggapi ancaman serius keamanan siber yang dihadapi oleh dunia saat ini.
Max menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber dan kebocoran data telah menjadi ancaman nyata bagi perusahaan dan infrastruktur kritis. Menurutnya, dunia telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam serangan siber dan kebocoran data. Mulai dari pelanggaran data perusahaan besar hingga serangan ransomware yang mengganggu infrastruktur kritis.
“Bahaya keamanan siber telah menjadi ancaman yang nyata dan terus berkembang,” kata Max dalam keterangannya Senin (4/12).
Max melalui risetnya, merespons tantangan ini dengan serius, mengeksplorasi dan membandingkan berbagai algoritma deteksi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi metode yang paling efektif dalam mencegah upaya intrusi jaringan.
Max menyatakan bahwa teknologi pembelajaran mesin menjadi kunci dalam risetnya kali ini.
“Saya belajar dari data yang ada dan menyesuaikan diri dengan pola serangan baru yang membuka jalan bagi peningkatan besar dalam metode deteksi intrusi,” jelasnya.
Hal ini sangat penting mengingat kecepatan dan kecanggihan serangan siber yang terus berkembang. “Di mana detektor tradisional seringkali ketinggalan,” katanya.
Max berencana untuk terus mengembangkan penelitiannya di bidang pembelajaran mesin. Dia tidak hanya berfokus pada aspek teknis keamanan siber, tetapi juga pada implikasinya yang lebih luas, seperti perlindungan privasi dan data pribadi. Melalui karyanya, ia berharap dapat memberikan kontribusi dalam perjuangan melawan kejahatan siber dan melindungi infrastruktur informasi penting.