REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Qatar, tidak ada salahnya untuk mampir ke tempat nongkrong di sana, tepatnya di Katara Cultural Village yang berada di Doha.
Anda bisa menikmati malam sambil bersantai di salah satu kafe di Katara, dan bergabung dengan masyarakat Qatar dan turis di Doha. Jika cuaca sedang bersahabat, angin di sana terasa sejuk sehingga wisatawan dapat menikmati malam.
Salah satu hidangan yang bisa dipesan di Katara Cultural Village adalah segelas teh susu panas yang disebut karak, dari restoran Chapati & Karak. Wisatawan dapat dengan mudah menemukan restoran tersebut karena terletak di pinggir jalan dekat dengan area masuk Katara.
Karak adalah teh dengan campuran susu, kapulaga, dan bunga safron. Aroma rempah akan tercium dari teh karah, namun tidak menusuk hidung dan disertai rasa manis. Karak hanya bisa disajikan dalam keadaan panas, jadi, meskipun sedang memasuki musim panas, masyarakat Qatar tetap menikmati karak panas. Biasanya, warga lokal meminum karak ditemani dengan chapati, sejenis roti tipis India dengan tambahan taburan seperti keju, cokelat atau gula sebagai camilan.
Jika restoran penuh, wisatawan dapat memesan langsung dari kaca mobil di pinggir restoran dan pelayan akan membantu memesan makanan dan mengantarkannya ke mobil. Cara ini juga menjadi satu keunikan yang biasa dilakukan masyarakat Qatar belakangan ini.
Sambil menikmati karak hangat, pengunjung di sana dapat berjalan mengelilingi Katara Cultural Village yang ada di belakang bangunan, yang wilayahnya cukup luas. Selain kafe dan bioskop, di sana masyarakat juga dapat menikmati bazar yang hanya ada saat memasuki musim dingin, ketika cuaca di Qatar akan lebih sejuk. Diperkirakan bazar di Katara Cultural Village akan berlangsung sampai Maret mendatang.
Masyarakat Qatar tidak mengadakan bazar pada musim panas karena cuaca akan sangat panas dengan tingkat kelembapan yang tinggi. Mereka lebih memilih untuk berdiam di rumah atau pergi ke negara lain untuk menghindari panasnya cuaca di Qatar.
Lokasi bazar di Katara Cultural Village berada di tepi pantai, tepatnya di pesisir timur antara West Bay dan Pearl. Masyarakat sering berjalan-jalan atau sekadar menikmati pemandangan pantai.
Bazar tersebut menjual beragam jenis pernak-pernik seperti kerajinan anyaman dari bambu, sadu atau karpet dari bulu domba, perhiasan buatan tangan, serta makanan. Harganya pun bervariasi dan wisatawan dapat melakukan tawar-menawar di sana.
Katara juga memiliki amfiteater bergaya Yunani untuk menyelenggarakan berbagai acara besar dan instalasi kapal berukuran besar sebagai simbol mata pencaharian masyarakat Qatar yang sebagian besar nelayan ikan dan pencari mutiara. Tidak jarang pula wisatawan dapat menonton pertunjukan teatrikal yang mengisahkan bagaimana masyarakat Qatar pada zaman dahulu menangkap ikan dan menjualnya untuk bertahan hidup. Untuk menuju Katara Cultural Village dari pusat kota Doha, wisatawan dapat menyetir sekitar 11 kilometer atau menggunakan transportasi umum seperti metro dan bus.
Sumber: ANTARA