Jakarta – Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil memberikan tanggapan terkait format debat cawapres. Cheryl menganggap lucu jika kubu pasangan calon nomor 1 tidak mengetahui hal itu.
Cheryl mengungkapkan bahwa usulan debat yang dihadiri oleh capres dan cawapres diusulkan oleh kubu pasangan lain. Dia mengatakan Timses 02 tidak pernah menyarankan hal tersebut.
“Yang mengusulkan pertama soal debat sebaiknya keduanya (capres-cawapres) hadir karena mereka 1 paket, bukan tim paslon nomor 2,” kata Cheryl kepada wartawan, Minggu (3/12/2023).
Cheryl menyatakan bahwa pada 29 November KPU mengundang tim 3 pasangan calon untuk focus group discussion (FGD) mengenai hal itu. Dia menyebut ada yang mengusulkan debat capres dan cawapres digabung dari kubu Timses yang lain.
“Saat itu tanggal November, kubu Prabowo-Gibran diwakili delegasi yang terdiri dari 6 orang, dipimpin Ketua Dewan Pakar TKN Burhanuddin Abdullah. Jadi banyak saksi mata juga dari KPU dan paslon lain. Yang mengutarakan usulan ini pertama bukan kubu kami,” ujarnya.
Dia mengatakan tim kubu Prabowo dan Gibran saat itu hanya menyetujui usulan dari pihak lain. Cheryl menyinggung kubu 01 atau 03 yang seolah tidak mengetahui hal itu.
“Ketika mendapatkan giliran berbicara, perwakilan Prabowo-Gibran menyampaikan beberapa masukan dan usulan. Pihak Prabowo-Gibran disebutnya hanya bersifat menyetujui usulan perwakilan tim lain. Tapi kami tidak memaksakan,” kata Cheryl.
Cheryl mengatakan semestinya kubu pasangan calon lain mengetahui hal itu. Dia menilai lucu dengan pihak yang seolah-olah baru tahu adanya usulan debat capres dan cawapres digabung.
“Jadi sangat lucu kalau sekarang kubu paslon nomor 1 di publik seakan tidak tahu. Lalu nomor 3 menggiring opini seakan-akan paslon nomor 2 yang ingin mengubah format dari format tahun 2019 ini untuk keuntungan Gibran. Padahal tim kami justru siap format apa pun,” imbuhnya.
Simak juga Video: Strategi Kaesang Agar PSI Masuk Parlemen
[Gambas:Video 20detik]
(dwr/idn)
