Bursa Efek Indonesia Menyatakan Bahwa Wakaf Hutan Berpotensi Menghasilkan Karbon Kredit

by -173 Views
Bursa Efek Indonesia Menyatakan Bahwa Wakaf Hutan Berpotensi Menghasilkan Karbon Kredit

Wakaf hutan dinilai memiliki potensi untuk menghasilkan kredit karbon. Dengan demikian, dapat lebih mendukung penurunan emisi global.

Executive Vice President Business Development Bursa Efek Indonesia (BEI) Ignatius Denny Wicaksono mengatakan bahwa kredit karbon merupakan upaya mitigasi yang dilakukan perusahaan untuk menurunkan emisi di seluruh dunia. Wakaf hutan juga memiliki tujuan yang sama.

“Dari wakaf hutan, tujuannya adalah untuk menahan laju kredit dengan karbon kredit emisi yang dihasilkan oleh hutan. Saya melihat hal ini menarik, jika dapat diteruskan menjadi karbon kredit,” ungkapnya kepada Republika setelah Talkshow Wakaf Hutan yang diselenggarakan oleh Republika bersama Mosaic di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Ia juga menyatakan bahwa jika wakaf hutan dapat menghasilkan kredit karbon, maka manfaat atau nilai wakaf bisa diberikan kembali kepada penerima manfaat. Terlebih lagi, menurutnya, penetapan harga atau pricing dari kredit karbon hutan menarik bagi para pembeli.

“Pricing dari kredit karbon menarik. Pembeli melihat quality arbsorb (menyerap) emisi lebih tinggi. Kemudian ada additional benefit, yang mendukung lingkungan di sekitarnya, aspek sosial wakaf. Jadi, wakaf hutan sangat potensial,” ungkap Denny.

Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia baru memiliki bursa karbon di bawah naungan BEI. Ia menuturkan bahwa karena bursa tersebut masih tergolong baru, maka sosialisasi terus digencarkan.

Jumlah perusahaan yang mendaftar ke bursa karbon juga terus bertambah setiap harinya. Dan sejak 26 November lalu, jumlah pendaftar telah mencapai sekitar 60 perusahaan.

Saat ini Republika bersama Mosaic dan Hutan Wakaf Bogor juga tengah mengimplementasikan program Wakaf Hutan. Diharapkan, kolaborasi ini bisa menjadi salah satu upaya efektif untuk mengatasi krisis iklim.