Jakarta – Sebanyak 39 pendidik dan praktisi mengikuti kegiatan sertifikasi standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk meningkatkan kompetensi dan kredibilitas profesi. Sertifikasi ini dilaksanakan dalam dua batch.
Sertifikasi Kompetensi BNSP tersebut diselenggarakan oleh Indobot Academy, lembaga penyedia pelatihan IoT, kursus IoT, serta sertifikasi BNSP IoT secara online maupun offline. Sertifikasi ini mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Internet of Things No 300 Tahun 2020.
39 peserta yang telah mengikuti serangkaian proses pelatihan hingga ujian kompetensi, dan dinyatakan kompeten, berasal dari beberapa universitas dan industri teknologi, di antaranya Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Ma Chung, Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Mulawarman, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Jenderal Soedirman, dan Universitas Pasundan. Kemudian, Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Ketapang, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Bali, PT Protechno Edukasi Indonesia, PT. SMART Tbk, PT Antereja Mahada Makmur, dan PT. Indosat Tbk.
Salah satu peserta dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Dr. Roza Yusfiandayani, S.Pi., menyampaikan ketertarikannya saat mempelajari kompetensi Internet of Things walaupun berasal dari latar belakang non-IT dan teknik.
“Ketika belajar online itu luar biasa, ketika eror dalam pengkodean, pelatih dengan cepat tanggap membantu, dan dilakukan follow up melalui grup WhatsApp peserta,” ucapnya, Senin (27/11/2023).
Tak hanya peserta dari Institut Pertanian Bogor di batch pertama, salah satu peserta dari Politeknik Negeri Bali di batch kedua, Putri Alit Widyastuti Santiary, S.T., M.T. pun menyampaikan pengalamannya mengikuti program ini.
“Selama online hingga uji kompetensi, tim Indobot sangat responsif terhadap pertanyaan kami. Berbagai pertanyaan dijelaskan dengan detail dan baik. Pada saat pelatihan juga, karena online, kendala yang ditemukan bisa diatasi sehingga saya bisa menyelesaikan tugas pelatihan hingga selesai. Saat ujian juga berjalan lancar, saya dapat menjawab dengan baik,” ujarnya.
Sumber: IA