Militer Israel (IDF) melaporkan bahwa divisi ke-36 mereka saat ini sedang beroperasi jauh di dalam Gaza dan tahap pengepungan Jalur Gaza melalui darat, laut, dan udara sudah mencapai tahap akhir. Namun, mereka terus menghadapi perlawanan dari Hamas yang menyebabkan tentara Israel terus mengalami korban jiwa.
Pada Sabtu, IDF mengumumkan bahwa seorang tentara bernama Yehonatan Maimon (20 tahun) tewas saat bertempur di bagian utara Jalur Gaza. Ia adalah tentara ke-32 yang tewas dalam serangan darat Israel ke Gaza sejak pekan lalu.
Selama akhir pekan, tujuh tentara Israel tewas secara bersamaan. Hal ini menjadikan total jumlah tentara Israel yang tewas sejak dimulainya perang mencapai 346, termasuk 32 orang yang tewas setelah pasukan Israel memasuki Gaza. Angka ini merupakan jumlah kematian terbanyak bagi pasukan Israel dalam serangan ke Gaza dalam 16 tahun terakhir.
Selain serangan darat, Israel terus melakukan serangan udara dan pemboman di berbagai kamp pengungsian di Gaza. Pada akhir pekan, beberapa kamp pengungsian juga menjadi sasaran serangan. Akibat serangan-serangan ini, jumlah korban jiwa warga Gaza telah melampaui angka 9.700 orang, termasuk sekitar 4.000 anak-anak.
Menurut laporan Aljazirah, serangan darat ini merupakan serangan terdalam di Gaza sejak tahun 2005. Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah mencapai keuntungan strategis, namun tidak tanpa kerugian. Sejumlah tentara Israel tewas sejak dimulainya operasi darat.
Serangan udara besar-besaran oleh Israel semakin intensif dalam beberapa jam terakhir pada malam Ahad. Ledakan keras terdengar dari barat daya Kota Gaza hingga ke wilayah tengah. Bentrokan hebat juga sedang terjadi.
Kelompok pejuang Palestina telah mempersiapkan diri menghadapi invasi Israel sejak awal. Oleh karena itu, mereka membangun jaringan terowongan di bawah tanah. Dalam video yang diril
