Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.
“Tahun 2024-2025 pemerintah menargetkan optimalisasi produksi menuju 2026 swasembada pangan. Target ini harus didukung dengan kinerja yang baik dan program pertanian berkelanjutan,” ujar Mentan Amran, Senin, 6 November 2023.
Amran optimistis target itu bisa tercapai. Apalagi Indonesia sudah pernah punya sejarah swasembada pangan. “Maka kejayaan itu harus dapat terwujud masa akan datang.” Hal tersebut disampaikannya ketika membuka Jambore Penyuluh Pertanian Nasional 2023 di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Dalam kesempatan itu ia menggarisbawahi tujuan pembangunan pertanian yang intinya Indonesia bertekad ingin menjadi lumbung pangan dunia 2024-2033. Untuk mewujudkan itu, maka pilar lumbung pangan yang harus dipenuhi yakni memaksimalkan potensi lahan, optimalisasi sistem mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), penyiapan bibit unggul maupun irigasi/embung, sarana produksi pertanian dan kelembagaan.
Ia lalu membeberkan bahwa pada tahun 2017 Indonesia berhasil tidak melakukan impor beras medium dari luar negeri. Berikutnya, pada periode 2019-2020, Indonesia swasembada pangan, dan hingga saat ini Indonesia masih swasembada komoditas bawang merah.
“Ini semua terjadi tidak lepas dari kinerja PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dan petani dalam negeri,” ucap Amran.
Tahun ini, luas panen padi nasional diperkirakan 10,20 juta hektar dengan produksi padi sekitar 53,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Bila dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk Indonesia sekitar 275 juta jiwa, diperkirakan produksi padi sekitar 30,90 juta ton.
Target tersebut turun sebanyak 255,79 ribu hektar atau 2,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 10,45 juta hektar seperti yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Lewat pidatonya tersebut, Amran juga mengajak para PPL membantu petani meningkatkan produksi pangan tahun 2024 sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. “PPL adalah ujung tombak dalam membantu petani menggenjot produksi dan produktivitas pertanian, tugas ini harus dijalankan dengan optimal guna mencapai tujuan swasembada pangan,” katanya.
Amran Sulaiman menyebutkan PPL tidak hanya sekedar melaksanakan tugas penyuluhan, tapi juga berperan lebih dari itu di lapangan. Pasalnya, PPL yang juga sebagai mitra petani dalam meningkatkan produksi pertanian melalui berbagai terobosan inovasi.