Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), perusahaan industri petrokimia, mencatatkan laba bersih sebesar 1,66 miliar dolar AS pada kuartal III 2023. Posisi laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga meningkat 881 persen year on year (yoy) menjadi 108,9 juta dolar AS dibandingkan dengan nilai 11,1 juta dolar AS pada kuartal III 2022.
Meskipun menghadapi penurunan pada kuartal III 2023, perusahaan berhasil menjaga neraca yang kuat. Pada 30 September 2023, TPIA mempertahankan posisi likuiditas sebesar 2,34 miliar dolar AS, terdiri dari kas dan setara kas senilai 823 juta dolar AS, obligasi senilai 1,09 miliar dolar AS, serta aset tersedia. Perusahaan juga berkomitmen untuk memberikan fasilitas kredit bergulir senilai 415 juta dolar AS.
Total aset TPIA pada kuartal III 2023 mencapai 4,99 miliar dolar AS, naik tipis 1,4 persen (yoy) dibandingkan dengan nilai 4,92 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022. Selama kuartal III 2023, TPIA menjalin kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabahnya di dalam negeri. Fasilitas pembiayaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi grosir dan industri hilir dengan mengoptimalkan pengolahan bahan baku dalam negeri yang berkelanjutan.
Selain itu, TPIA juga menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk mendukung hilirisasi aluminium dan percepatan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Dalam upaya ini, anak perusahaan TPIA, PT Chandra Asri Alkali (CAA), akan memproduksi komponen aluminium dan battery pack untuk EV dengan volume 120.000 metrik ton per tahun. Inalum tengah menjajaki potensi ini dengan ekuitas partisipasi dalam CAA hingga 10 persen, yang bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan industri aluminium midstream dan hilir, terutama kendaraan listrik di Indonesia.
