Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Uni Emirat Arab (UEA) bekerja sama dalam pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia di Solo Techno Park, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Tujuan dari pembangunan RS ini adalah untuk memberikan akses layanan kesehatan kardiovaskular kepada masyarakat, terutama melalui penggunaan cathlab.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa saat ini hanya ada 44 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki cathlab, yang artinya hanya 10% dari pasien serangan jantung dan stroke di Indonesia yang dapat mendapatkan pelayanan di RS dengan cathlab. Dalam rangka meningkatkan akses layanan kesehatan kardiovaskular, pemerintah UEA berkomitmen untuk mendukung pembangunan RS khusus kardiologi di Kota Solo.
Kerja sama antara Indonesia dan UEA ditandai dengan penandatanganan Cooperation Agreement antara Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Negara UEA di Jakarta. Melalui kerja sama ini, pembangunan RS Kardiologi Emirat-Indonesia di Kota Solo dapat segera dilakukan.
Kementerian Kesehatan RI telah menerima tawaran dukungan pembangunan RS melalui Nota Diplomatik dari Duta Besar UEA untuk Indonesia pada tanggal 3 Februari 2023. Pemerintah UEA juga mendukung transformasi sistem kesehatan di Indonesia dengan melibatkan pemerintah daerah, terutama Kota Solo dan Provinsi Jawa Tengah.
Dukungan pinjaman dari mitra multilateral seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam, AIIB, dan ADB juga dimanfaatkan untuk memperluas layanan RS di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Harapannya, pada tahun 2028, semua kabupaten/kota dapat memberikan layanan kardiovaskular dengan menggunakan cathlab kepada pasien.
Pembangunan RS Kardiologi Emirat-Indonesia di Solo Techno Park diharapkan dapat memberikan akses layanan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik kepada masyarakat di Indonesia.
