Google Tanggapi Rencana Pemerintah Sertifikasi Influencer

by -20 Views

Google Indonesia merespons wacana sertifikasi pemengaruh atau influencer yang sedang dibahas oleh pemerintah. Menurut Google, hal ini menandakan bahwa profesi kreator konten semakin dianggap serius. Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, mengungkapkan bahwa beberapa tahun lalu, tidak pernah terpikirkan bahwa profesi kreator konten bisa dianggap sebagai profesi yang serius.

Veronica menyambut baik wacana sertifikasi bagi kreator konten sebagai langkah positif. Dia menekankan bahwa hal ini membuktikan perkembangan dalam penilaian terhadap profesi kreator konten. Google dan YouTube memberikan penghargaan terhadap upaya peningkatan kualitas kreator konten, namun mereka percaya bahwa perlu adanya diskusi lebih lanjut untuk menyesuaikan kebijakan dengan kebutuhan ekosistem kreator dan platform yang beragam.

YouTube telah menerapkan standarisasi melalui YouTube Partner Program (YPP) dan secara berkala memperbarui pedoman komunitas. Program ini memiliki persyaratan tertentu sebelum seorang konten kreator dapat memonetisasi konten dan menggunakan fitur-fitur lanjutan seperti channel membership atau YouTube Shopping.

Sebagai contoh, seorang kreator konten YouTube, Dewi Vanow, yang sudah memiliki 5,9 juta pelanggan, membagikan pengalamannya mengenai perjalanan karirnya di platform YouTube. Awalnya, Dewi bergabung dengan YouTube untuk menyalurkan hobinya, yaitu membuat konten yang ringan tentang mainan anak-anak.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mempertimbangkan kebijakan baru terkait sertifikasi untuk pemengaruh atau influencer, seperti yang diterapkan pemerintah China. Pengkajian dan analisis mengenai aturan tersebut masih dalam tahap diskusi internal. Bonifasius Wahyu Pudjianto dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkominfo menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan kajian terkait kebijakan tersebut.

Secara keseluruhan, wacana sertifikasi bagi pemengaruh atau influencer dianggap sebagai langkah positif dalam mengangkat profesi kreator konten sebagai profesi yang serius. Diskusi lanjutan diperlukan untuk menyelaraskan kebijakan dengan kebutuhan industri kreator konten dan platform yang berbeda-beda.

Source link