Program Sekolah Rakyat, yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, memberikan harapan baru bagi ribuan anak dari keluarga miskin di Indonesia. Program ini tidak hanya menyediakan pendidikan gratis, tetapi juga membentuk karakter siswa melalui sistem pendidikan berasrama. Salah satu contohnya adalah Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta, Jawa Tengah, yang menawarkan pendidikan unggulan bagi 200 siswa dari keluarga terendah. Siswa dipilih melalui verifikasi ketat berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional, yang dibantu oleh Program Keluarga Harapan.
Dengan dukungan tenaga pendidik dan wali asrama, Sekolah Rakyat tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa melalui kehidupan berasrama. Presiden Prabowo Subianto menekankan komitmennya dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi semua masyarakat. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico, juga menyoroti sinergi antara Kementerian Sosial dan TNI dalam membentuk siswa yang disiplin dan bertanggung jawab.
Program Sekolah Rakyat menjadi solusi atas kurangnya akses pendidikan yang dihadapi jutaan anak di Indonesia. Dengan menyediakan pendidikan gratis, tempat tinggal yang layak, dan pembinaan karakter, Sekolah Rakyat memberikan harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Diharapkan, pembangunan 500 Sekolah Rakyat sampai akhir tahun 2025 dapat menjadi langkah jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia unggul dan mengurangi kemiskinan struktural.
Lebih dari sekadar program pendidikan, Sekolah Rakyat menjadi investasi sosial pemerintah untuk masa depan bangsa. Melalui pendekatan inklusif, pembentukan karakter, dan sistem berasrama, sekolah ini menjadi simbol perubahan dalam memastikan keadilan pendidikan menjadi kenyataan di seluruh Indonesia.
