Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Sekolah Rakyat dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dinilai membawa manfaat besar untuk peningkatan kualitas pendidikan dan gizi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang ekonominya lemah. Menurut pengamat kebijakan publik Martin Aprildo, kedua program ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk memberikan akses pendidikan dan gizi yang setara kepada seluruh anak bangsa. Martin menyoroti pentingnya dana sebesar Rp24 triliun untuk Sekolah Rakyat yang sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan.
Pemerintah telah menyelesaikan penyusunan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai payung hukum utama pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa Perpres tersebut dirancang untuk menjamin keamanan pangan, mutu gizi, dan transparansi pengelolaan dana MBG secara nasional. Regulasi ini mengatur standar operasional waktu memasak, pengolahan makanan secara batch, dan sanksi bagi pelanggar aturan.
Tenaga Ahli Pimpinan BGN, Luhut Parlinggoman Siahaan, yakin bahwa Perpres baru ini akan meningkatkan akuntabilitas, kebersihan, dan kualitas dalam program MBG, serta menekan risiko insiden keracunan pangan hingga nol. Sementara Sekretaris Utama BGN, Sarwono, menyatakan bahwa terbitnya Perpres MBG membuat program ini menjadi gerakan nasional pemerataan gizi anak sekolah.
Ulama terkemuka Ustaz Das’ad Latif menekankan pentingnya menjaga amanah dan tidak menyalahgunakan dana program MBG. Beliau memberikan pesan moral kepada pelaksana program agar tetap menjaga integritas dan niat ibadah dalam menjalankan program ini demi masa depan generasi Indonesia yang lebih baik.





