Sebuah kejadian tragis menimpa keluarga pelajar berinisial MAM (17) yang tewas tenggelam di Kali Green Crout, Cengkareng, Jakarta Barat. Kabar bahwa korban terlibat tawuran sebelum menceburkan diri ke sungai tersebut ditolak keras oleh kakak sulung korban, Candera Aferiadi (35). Menurut Candera, adiknya bukanlah tipe anak yang suka terlibat dalam tawuran. Dia menjelaskan bahwa adiknya adalah sosok yang pendiam, tanggung jawab, dan sangat sayang kepada ibunya.
Awal mula Candera mendapatkan kabar duka tersebut ketika seorang hansip datang ke rumahnya dan memberitahu bahwa seorang pelajar tenggelam di sungai tersebut. Setelah melihat foto yang dikirimkan di grup Damkar, Candera mengakui bahwa korban adalah adiknya. Dia segera menuju lokasi kejadian yang sudah ramai dengan keberadaan polisi dan petugas Damkar.
Dari informasi yang diterima keluarga, korban berada di lokasi bersama teman-temannya sebelum kejadian tragis itu terjadi. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa korban berusaha menghindari keributan yang melibatkan pelajar lain dan akhirnya jatuh ke sungai saat berlari menjauh. Candera juga menyoroti kejanggalan di lokasi kejadian, merasa bahwa warga yang seharusnya menjadi saksi terlihat seperti menutupi sesuatu.
Candera memastikan bahwa jasad adiknya dalam kondisi utuh tanpa luka, yang membuatnya curiga jika adiknya terlibat dalam tawuran seharusnya terlihat luka. Dia menegaskan bahwa ia ingin kebenaran atas kejadian tersebut dan berharap tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban seperti adiknya. Sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa korban tewas tenggelam saat berusaha melarikan diri dari kejaran warga setelah terlibat tawuran di area Cengkareng Timur. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi tersebut.
