Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, menegaskan pentingnya peran Bunda Peduli Stunting Kecamatan dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bogor. Hal ini disampaikannya saat melantik dan mengukuhkan Bunda Peduli Stunting Kecamatan se-Kota Bogor di Aula Kantor TP PKK Kota Bogor. Yantie Rachim menekankan bahwa pelantikan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat peran perempuan dan kader di wilayah kecamatan guna turut serta berperan aktif dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Bogor.
Menurutnya, stunting bukan hanya masalah asupan gizi, tetapi juga tentang perilaku. Oleh karena itu, edukasi terhadap hal ini sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat guna menurunkan angka stunting dan mencegah kasus stunting baru. Yantie Rachim juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap generasi muda dan pasangan muda yang akan memasuki usia pernikahan agar memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi pernikahan dan kehamilan.
Berbicara mengenai angka stunting di Kota Bogor, Yantie Rachim menyatakan bahwa meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2023, angka stunting kembali meningkat di tahun 2024. Oleh karena itu, ia berharap dengan dilantiknya Bunda Peduli Stunting Kecamatan, penurunan angka stunting di Kota Bogor tahun 2025 dapat tercapai.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, juga menegaskan bahwa pelantikan Bunda Peduli Stunting Kecamatan merupakan komitmen Pemerintah Kota Bogor dalam menekan angka stunting. Marse menekankan bahwa peran Bunda Peduli Stunting sangat penting dalam mengubah perilaku masyarakat terkait gizi, pola asuh yang baik, dan lingkungan yang sehat.
Marse mengajak seluruh Bunda Peduli Stunting yang baru dilantik untuk bekerja dengan hati dan semangat kolaborasi demi menciptakan generasi Kota Bogor yang sehat dan berkualitas. Dengan kerja sama dan kebersamaan, diharapkan penurunan angka stunting di Kota Bogor dapat terwujud.
