Kepolisian Brasil berhasil membongkar jaringan penipuan online yang menggunakan teknologi deepfake dengan memanfaatkan wajah supermodel Gisele Bundchen. Kelompok penjahat siber tersebut menipu ribuan orang melalui iklan palsu di Instagram, berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 3,9 juta atau sekitar Rp64 miliar. Kepala Unit Kejahatan Siber Kepolisian Rio Grande do Sul, Eibert Moreira Neto, mengungkap bahwa kelompok kriminal ini melakukan berbagai skema penipuan termasuk menggunakan deepfake selebritas dan situs judi palsu.
Kasus dimulai ketika seorang korban dilaporkan tertipu oleh iklan di Instagram yang menampilkan video palsu Gisele Bundchen yang mempromosikan produk skincare. Sindikat ini juga menggunakan wajah selebriti lainnya untuk menyebarkan kebohongan. Salah satu iklan menjanjikan koper gratis dari Bundchen, tetapi korban harus membayar biaya pengiriman dan barang yang dijanjikan tidak pernah sampai.
Korban kehilangan uang dalam jumlah kecil, namun kasus ini menciptakan situasi di mana penjahat merasa tidak terancam karena kebanyakan orang tidak melapor. Meta, induk perusahaan Instagram, mengatakan bahwa mereka telah melarang iklan yang menipu dengan menggunakan wajah tokoh terkenal dan menerapkan sistem khusus untuk mendeteksi penipuan semacam ini. Putusan Mahkamah Agung Brasil juga menyatakan bahwa platform media sosial bisa diminta pertanggungjawaban hukum atas iklan kriminal jika tidak menghapus kontennya.
Perwakilan resmi Gisele Bundchen mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap iklan yang mencurigakan. Selain itu, penting untuk mengenali deepfake, memahami bahayanya, dan cara mengidentifikasinya untuk melindungi diri dari penipuan online.
