Sebuah studi terbaru telah mengungkapkan adanya kandidat planet baru di Tata Surya, yang diperkirakan berdasarkan orbit miring sejumlah objek di Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper merupakan cincin besar objek es di luar orbit Neptunus. Peneliti Amir Siraj meyakini bahwa keberadaan planet yang tidak terlihat mempengaruhi orbit objek-objek ini, diberi nama Planet Y. Meskipun belum ada penemuan planet tersebut secara langsung, studi ini memberikan petunjuk yang menarik dan merupakan bagian dari serangkaian planet hipotetis dalam Tata Surya.
Planet Y adalah salah satu dari beberapa calon planet yang diyakini berada di Sabuk Kuiper, di mana Pluto dulunya berada sebelum diklasifikasikan ulang menjadi planet kerdil. Meskipun sulit diamati karena karakteristiknya yang gelap dan jauh, peneliti optimis bahwa dengan teleskop baru seperti Vera C. Rubin Observatory, pencarian planet baru dapat menjadi lebih pasti dalam beberapa tahun ke depan. Para astronom telah lama mencari planet baru setelah penemuan Neptunus pada 1846, dimulai dengan spekulasi Planet X yang diajukan oleh Percival Lowell.
Meskipun demikian, dengan perkembangan teknologi dan penemuan seperti Eris pada 2005, ekspektasi terhadap planet baru dalam Tata Surya semakin terbuka lebar. Dengan penelitian yang terus berlanjut, harapan untuk menemukan planet baru semakin mendekati kenyataan. Studi ini memberikan titik terang dalam pemahaman kita tentang Tata Surya dan potensi keberadaan planet yang belum terungkap secara langsung. Semoga dengan penemuan ini, kita dapat lebih memahami kompleksitas Tata Surya dan semakin jauh dalam eksplorasi ruang angkasa.




