Menkodmigi Bongkar Alasan Status Unicorn Startup Tidak Relevan

by -76 Views

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa penghargaan untuk startup tidak lagi dilihat dari status unicorn atau decacorn, tetapi lebih pada kemampuan bertahan dan dampak yang dihasilkan. Ia menyebut bahwa sejarah startup di Indonesia telah menghasilkan banyak cerita sukses, seperti dalam bidang e-commerce, travel, dan QRIS yang mendunia. Unicorn adalah label untuk startup dengan valuasi US$1 miliar, sedangkan decacorn memiliki valuasi US$10 miliar.

Meskipun ekosistem startup sempat terdampak Startup Winter dan investasi mengalami penurunan, Meutya dan Dirjen Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah, yakin bahwa kreativitas masyarakat Indonesia dapat mendorong kebangkitan startup. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan universitas untuk memfasilitasi inovasi dan kreasi dalam menciptakan solusi terbaik.

Untuk mendukung misi ini, Komdigi meluncurkan Garuda Spark Innovation Hub di BLOCK71 Bandung sebagai wadah untuk lahirnya ide-ide baru. Innovation Hub ini menyediakan fasilitas untuk berkumpul, berdiskusi, dan berkolaborasi bagi pelaku startup digital, termasuk ruang rapat, ruang kelas, internet berkecepatan tinggi, dan akses jejaring dengan mentor, investor, dan komunitas teknologi.

Tak hanya di Bandung, Innovation Hub juga direncanakan akan hadir di kota-kota lain dengan fokus bidang masing-masing, seperti kecerdasan artifisial di Bandung, green technology di Jakarta, plantation untuk agriculture di Medan, dan biomedical di BSD. Dengan demikian, diharapkan Innovation Hub dapat menjadi lokasi strategis untuk menghasilkan inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan startup di Indonesia.

Source link