Gedung Putih telah memberikan jawaban terkait kesepakatan pengalihan operasi TikTok di Amerika Serikat, khususnya terkait algoritma aplikasi tersebut. Berdasarkan informasi dari pejabat senior Gedung Putih, algoritma TikTok akan dioperasikan di AS dan diawasi oleh Oracle. Kesepakatan tersebut akan mengalihkan kontrol operasional TikTok di AS, termasuk algoritmanya, ke sebuah konsorsium yang mayoritas investor dan dewan direksinya berasal dari Amerika.
Algoritma TikTok menjadi perhatian utama karena faktor ini yang membuat aplikasi tersebut begitu populer. Namun, kekhawatiran keamanan nasional muncul terkait kemungkinan ByteDance, perusahaan induk TikTok asal China, memanipulasi algoritma untuk tujuan tertentu di AS. Oleh karena itu, kesepakatan ini akan melibatkan kelompok kepemilikan baru yang akan menerima salinan kode algoritma, meninjau, dan melatih ulang algoritma tersebut dengan data pengguna AS.
Oracle dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake akan berperan dalam konsorsium tersebut bersama perusahaan AS dan global lainnya. Presiden AS, Donald Trump, juga disebutkan akan menandatangani perintah eksekutif terkait kesepakatan ini. Namun, kesepakatan masih menunggu persetujuan regulator China dan diharapkan akan selesai pada awal 2026. Semua langkah yang diambil bertujuan untuk mengambil kendali TikTok dari China atas alasan keamanan nasional.
