Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang mengguncang Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (19/9) diketahui dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Weyland. BMKG mencatat episenter gempa berada di darat dengan kedalaman 24 kilometer. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa Weyland Fault merupakan sumber gempa sesar aktif yang panjang, yang dapat menyebabkan gempa mencapai magnitudo 6,5.
Berbagai wilayah di sekitar Nabire merasakan getaran gempa dengan intensitas yang bervariasi. Daryono menyebut bahwa guncangan gempa dirasakan dengan skala intensitas V MMI di Nabire, IV-V MMI di Wasior, III-IV MMI di Enarotali, III MMI di Timika, dan II-III MMI di Biak serta Supiori. Analisis menunjukkan bahwa gempa Nabire M6,5 merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu oleh aktivitas sesar anjak Weyland dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sebelumnya, gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 6,5 mengguncang wilayah Nabire, Papua Tengah pada Jumat (19/9) pukul 01.19 WIB. Hal ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya gempa bumi di Indonesia.



