Pakar Sebut Tantangan Evakuasi 7 Pekerja Freeport

by -45 Views

Proses penyelamatan tujuh pekerja PT Freeport Indonesia yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah tengah dilakukan dengan kesulitan. Menurut pakar geologi dari Fakultas Teknik UGM, Wahyu Wilopo, aspek keselamatan menjadi tantangan utama dalam upaya penyelamatan ini. Kondisi bawah tanah yang sempit dan penuh risiko membuat aksesibilitas tim penyelamat menjadi terbatas.

Menurut Wahyu, faktor geologi, seperti keberadaan sesar pada batuan, berpotensi memperlihatkan jalur masuknya air dan lumpur ke dalam terowongan saat terjadi curah hujan tinggi. Ia juga menjelaskan bahwa sistem penambangan block caving efisien namun sulit dikontrol sepenuhnya dalam mengatasi keruntuhan material di tambang.

Untuk mempercepat proses evakuasi tanpa mengorbankan keselamatan, diperlukan pemanfaatan teknologi modern seperti robot atau sistem kendali jarak jauh. Hal ini dapat membantu meminimalisasi risiko bagi tim penyelamat. Selain itu, langkah jangka panjang perusahaan juga harus memperhatikan pemetaan potensi bahaya runtuhan dan rembesan lumpur, pemasangan sensor peringatan dini, serta pembangunan jalur terowongan yang saling terhubung.

Tak hanya itu, perusahaan juga perlu menyediakan sumber oksigen, makanan darurat, dan peralatan evakuasi di titik-titik tertentu. Wahyu menegaskan bahwa latihan kesiapsiagaan bagi seluruh pekerja tambang harus diutamakan agar respons saat bencana menjadi lebih cepat dan tepat. Sebelumnya, PT Freeport Indonesia juga mencatat sejumlah tantangan dalam proses evakuasi pekerja yang terjebak di tambang tersebut. VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, mengungkapkan bahwa evakuasi terhambat oleh volume material basah yang masih aktif dalam jumlah yang besar. Kesulitan tersebut terus dihadapi oleh tim penyelamat dalam membuka akses menuju lokasi para pekerja.

Source link