Prediksi Musim Hujan 2023: Petani Dapat Berkebun Lebih Cepat

by -51 Views

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa jadwal awal musim hujan di berbagai wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan oleh petani untuk mempercepat masa tanam guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Diperkirakan 42 persen wilayah zona musim memasuki musim hujan lebih cepat dari rata-rata klimatologis 1991-2020.

Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, ini merupakan peluang baik untuk menyusun awal masa tanam berikutnya dan memperkuat ketahanan pangan. BMKG memproyeksikan musim hujan berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncak terjadi pada November-Desember 2025 di sebagian besar Sumatera dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sebanyak 79 zona musim atau 11,3 persen diperkirakan memasuki musim hujan pada September 2025, mengikutsertakan sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan. Selain itu, 149 zona musim atau 21,3 persen diprediksi akan memasuki musim hujan pada Oktober 2025, termasuk sejumlah wilayah di Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Papua.

Diperkirakan sekitar 15 persen zona musim lainnya akan mengalami musim hujan mulai November 2025, mencakup Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Mayoritas wilayah Indonesia diyakini akan menghadapi musim hujan lebih awal dari biasanya, dengan sifat hujan pada musim 2025/2026 diprediksi normal atau sekitar 69,5 persen, dan sekitar 27,6 persen wilayah zona musim akan mengalami hujan di atas normal.

Dengan manajemen yang baik, kondisi ini dapat menjadi peluang bagi sektor pertanian. Itulah gambaran perkiraan BMKG terkait musim hujan di Indonesia yang menjadi acuan bagi petani dalam mengoptimalkan masa tanam mereka.

Source link