Hujan deras masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada bulan Juli meskipun seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa curah hujan di atas normal telah diamati sejak awal Mei 2025 dan terus berlanjut hingga saat ini. Data BMKG menunjukkan bahwa hujan lebat masih terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Faktor-faktor seperti dinamika atmosfer yang aktif, lemahnya Monsun Australia, dan aktivitas atmosfer intra-musiman seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Ekuator turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Adanya gangguan MJO di wilayah timur Indonesia dan kelembaban udara yang tinggi serta suhu muka laut yang hangat juga mendukung pembentukan awan hujan. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Meskipun sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, tetap diperlukan kewaspadaan mengingat kondisi atmosfer yang dinamis. Sementara itu, bibit siklon tropis 98W masih berada di sekitar Pulau Luzon, namun tidak berdampak langsung terhadap Indonesia. Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudera Pasifik utara Papua Nugini juga berkontribusi pada peluang hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah Indonesia.
Penyebab Hujan Deras di RI: Faktor Penyebabnya
