Kecerdasan buatan (AI) telah memberikan dampak yang signifikan bagi negara-negara berkembang, mulai dari sektor pendidikan hingga kesehatan. Di Indonesia, teknologi AI telah mengubah lanskap pasar dengan populasi muda yang terampil dalam teknologi dan infrastruktur digital yang terus berkembang. Platform AI generatif seperti ChatGPT mengalami pertumbuhan pesat di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan lonjakan tiga kali lipat dalam jumlah pengguna aktif mingguan (WAU) hanya dalam satu tahun.
Teknologi AI kini telah merasuki berbagai sektor termasuk bisnis, pendidikan, industri kreatif, dan pengambilan keputusan pribadi. AI membantu mengatasi masalah akses terhadap layanan pendidikan berkualitas dan kesehatan yang merata. Dalam sektor pendidikan dan usaha kecil, AI memungkinkan pembelajaran yang dipersonalisasi, pembuatan konten yang lebih cepat, dan keterlibatan pelanggan yang lebih baik.
Diskusi antara Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, dan Chief Economist OpenAI, Aaron “Ronnie” Chatterji, menggarisbawahi pentingnya penerapan AI secara strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di negara berkembang. Meskipun teknologi AI saat ini banyak dikembangkan oleh pemain besar di luar Asia Tenggara, potensi transformatifnya terletak pada kemampuan inovator lokal untuk mengadaptasi teknologi tersebut.
Penerapan AI dalam sektor pendidikan dan kesehatan di Indonesia memberikan harapan besar dalam mengatasi kesenjangan akses. AI dapat memberikan solusi pembelajaran yang mudah diakses dan berskala, serta layanan kesehatan yang disesuaikan dengan protokol medis nasional. Selain itu, dalam sektor ritel dan perdagangan, AI dapat disesuaikan dengan perilaku konsumen di pasar Indonesia untuk memberikan interaksi yang lebih bermakna.
Pentingnya mempersiapkan talenta lokal untuk era AI juga disoroti oleh Ronnie dan Roderick. Kolaborasi antara manusia dan AI penting untuk mengembangkan keterampilan kreatif, emosional, etis, dan kerja sama. Untuk memaksimalkan potensi AI, kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan industri sangat diperlukan untuk membangun infrastruktur digital inklusif dan meningkatkan ekosistem inovasi lokal.
