BMW Berkomitmen pada Mesin Pembakaran, Namun Menjelajahi Kendaraan Listrik dan Bahan Bakar Baru
BMW tetap setia pada mesin pembakaran sebagai fondasi bisnis mereka, sambil terus menjelajahi kendaraan listrik dan berbagai bahan bakar baru. Meskipun banyak produsen mobil terburu-buru untuk mengumumkan tanggal berakhirnya mesin pembakaran, BMW tidak begitu, karena mereka tidak pernah mencabut dukungan untuk mobil bertenaga bensin.
CEO Oliver Zipse telah menegaskan bahwa transisi ke mobil listrik tidak boleh dipaksakan pada konsumen. Alasan di balik hal ini adalah harga mahal kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya yang belum sepenuhnya berkembang. Meskipun BMW fokus pada mesin bensin, mereka juga tetap menguji berbagai bahan bakar yang kompatibel dengan mesin diesel, termasuk HVO100, yang merupakan bahan bakar murni tanpa campuran.
Di sisi lain, pabrik BMW di Austria tidak hanya memproduksi mesin pembakaran, tetapi juga motor listrik untuk mobil listrik Neue Klasse di masa mendatang. BMW berharap dapat mencapai keseimbangan antara penjualan model ICE dan EV pada akhir dekade ini, dengan target untuk EV menyumbang 50 persen pada tahun 2030.
Mengenai pelarangan penjualan mobil bermesin pembakaran baru di Uni Eropa pada tahun 2035, BMW tetap terbuka pada semua opsi dan terus berinvestasi pada mesin bensin. Mereka telah mengonfirmasi pengembangan M3 bertenaga bensin baru dengan enam silinder segaris, serta pengaturan hibrida plug-in untuk memenuhi standar emisi yang semakin ketat.
Dengan demikian, BMW mempertahankan komitmennya pada mesin pembakaran sambil terus menjelajahi teknologi baru untuk menghadapi masa depan industri otomotif yang terus berubah.
