Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya telah mengungkapkan cara para tersangka melakukan penipuan SMS palsu dengan mengirimkan tautan palsu kepada calon korban mereka. Menurut Wadirresiber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, para pelaku pertama-tama membuat BTS palsu untuk meniru menara BTS resmi operator seluler. Selanjutnya, mereka mengirimkan konten SMS kepada calon korban dan menyisipkan tautan palsu di dalamnya.
Ketika korban mengklik tautan tersebut, mereka diminta untuk memberikan sejumlah informasi pribadi seperti nomor telepon, nama lengkap, alamat email, kode pos, dan informasi kartu kredit. Fian menekankan bahwa link yang dikirimkan tidak berasal dari bank, dan bahwa para pelaku akan menyimpan semua informasi yang diberikan oleh korban untuk kepentingan mereka di luar negeri.
Untuk mengeksekusi aksi kejahatannya, tersangka menyiapkan infrastruktur sistem informasi dengan menggunakan perangkat keras seperti antena, ponsel, kartu perdana, laptop, dan receiver. Mereka juga menggunakan berbagai aplikasi seperti SuperSilver, novotel.com, dan LGT.apk untuk melakukan penipuan ini.
Menurut Kasubdit IV Ditresiber Polda Metro Jaya, AKBP Herman E, para tersangka menyebarkan SMS link phishing dengan membawa perangkat dalam mobil dan mengunjungi lokasi ramai seperti kantor pusat bisnis dan mal. Mereka akan menyebarkan pesan dengan tautan phishing kepada orang-orang yang ada di sekitar.
Dengan melakukan koordinasi dengan penegak hukum di luar negeri melalui jalur kerjasama polisi, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berharap dapat menangkap para pelaku penipuan ini. Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap aksi penipuan daring yang semakin marak.
